Alasan UKI Toraja Setujui Mahasiswa Teologi Teliti Anime One Piece

Alasan UKI Toraja Setujui Mahasiswa Teologi Teliti Anime One Piece

Rachmat Ariadi - detikSulsel
Senin, 17 Okt 2022 19:48 WIB
Mahasiswa UKI Toraja meraih gelar Sarjana Teologi usai meneliti anime One Piece
Foto: Mahasiswa UKI Toraja, Faldy Ekal Tappe. (dok. Istimewa)
Tana Toraja -

Mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel), Faldy Ekal Tappe (23) meraih gelar Sarjana Teologi setelah meneliti tentang anime One Piece. Pihak UKI Toraja menyetujui penelitian tersebut karena dinilai berguna untuk memberi pemahaman keberagaman dalam sebuah kelompok.

"Jadi ada memang salah satu mahasiswa kami di Fakultas Teologi bernama Faldy Ekal Tappe yang berani meneliti sebuah serial anime One Piece yang dihubungkan dengan eklesiologi trinitaris. Tentu kami dukung, karena ini pertama kali dilakukan di UKI Toraja," kata Dosen Fakultas Teologi UKI Toraja, Pdt Dr Alpius Pasulu' kepada detikSulsel, Senin (17/10/2022).

Alpius mengungkapkan, awalnya Faldy mengajukan judul skripsi yang berjudul 'Eklesiologi Trinitaris One Piece'. Saat mengajukan judul tersebut, Faldy menjelaskan bahwa anime tersebut sudah menjadi budaya populer dan digandrungi banyak penggemarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Atas judul yang diajukan, Alpius pun langsung menyetujui judul tersebut. Pasalnya, menurutnya budaya populer mempunyai pengaruh besar dalam sosial.

"Kalau di dunia Teologi, budaya populer itu sudah bagian daripada isu yang krusial dan kontekstual. Budaya populer juga itu adalah salah satu topik yang tidak bisa kita abaikan. Makanya saya tanya Faldy saat itu apakah anime ini sudah menjadi budaya populer, ternyata sudah banyak penggemarnya dari dulu," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Alpius menjelaskan bahwa dari perspektif Teologi khususnya Teologi Kristen mengakui kalau budaya populer itu sesuatu yang tidak bisa diabaikan. Hal ini masyarakat mengkonsumsi karya populer secara kritis dan mengetahui semua makna yang terkandung dalam serial anime tersebut.

"Setiap karya atau budaya populer itu mempunyai ideologi tersendiri dan makna di balik ceritanya. Makanya saya langsung tantang Faldy saat itu, agar melalui penelitian ini nantinya masyarakat tidak lagi melihat serial One Piece sebagai hiburan tapi terdapat nilai dan makna yang terkandung di setiap adegan," jelas Alpius.

Alpius pun turut bangga atas penelitian yang dilakukan Faldy. Menurutnya, dalam serial One Piece memiliki makna keberagaman dalam suatu kelompok yang menjadi nilai utama dalam Gereja.

Tidak hanya itu, dengan adanya penelitian tersebut juga dapat menjadi referensi agar masyarakat mengenal keberagaman itu sendiri.

"Pasti bangga melihat dia (Faldy) menyelesaikan penelitiannya. Keberagaman itulah yang disebut dalam bahasa Gereja sebagai persekutuan. Makanya keberagaman sebenarnya sebuah keniscayaan. Kita harus menerima itu sebagai anugrah," bebernya.

Diberitakan sebelumnya, seorang mahasiswa UKI Toraja, Faldy Ekal Tappe (23) sukses meraih gelar Sarjana Teologi usai meneliti tentang relasi anime One Piece dengan bidang keilmuan Teologi Kristen. Ia melakukan penelitian skripsi berjudul Eklesiologi Trinitaris One Piece: Telaah terhadap Relasi Kelompok Bajak Laut Topi Jerami dalam Anime One Piece berdasarkan Pemikiran John D. Zizioulas dalam "The One" dan "The Many".

"Iya penelitiannya sudah selesai. Maret 2022 kemarin sudah diwisuda di UKI Toraja," kata Faldy kepada detikSulsel, Senin (17/10).




(alk/nvl)

Hide Ads