Wakil Ketua Komisi II DPR RI Junimart Girsang menyentil Bupati Enrekang Muslimin Bando yang geram karena pemberitaan masif soal bencana alam di daerahnya. Junimart menilai Bupati Enrekang mestinya mengevaluasi kinerja kadis-kadisnya bukan malah menyoroti kerja pers.
"Ya evaluasi kinerja para kadis/OPD-nya kenapa bisa terjadi bencana alam. Kan basa saja karena pembabatan hutan dan masalah dugaan perizinan yang telah tidak sesuai. Ini menyangkut pola pikir ya," kata Junimart dilansir detikNews, Jumat (14/10/2022).
Justru menurut Junimart, kerja media harusnya diapresiasi karena memberitakan terkait bencana alam yang terjadi di Enrekang. Media di Enrekang kata Junimart sudah melakukan peran keterbukaan dan korektif terhadap Pemda Enrekang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menurut saya pemberitaan mengenai bencana alam di Enrekang oleh teman-teman pers patut diapresiasi karena ini adalah bentuk transparansi dan korektif kepada pemerintahan setempat, serta menjadi perhatian khusus kepada pemerintah pusat sebagai pembina dan pengawas pemerintahan daerah untuk melakukan evaluasi ke depan sesuai amanat UU 23/ 2014," terangnya.
Kata Junimart, Bupati Enrekang mestinya tidak perlu menyorot kerja pers. Namun Bupati Enrekang menurutnya yang harus segera melakukan koreksi atau perbaikan.
"Tugas mulia pers untuk memberitakan yang sifatnya objektif. Pemberitaan tersebut menjadi koreksi kepada pemerintahan di daerah dan pusat untuk melakukan evaluasi kinerja," tukasnya.
Bupati Enrekang Muslimin Bando sebelumnya mengaku geram dengan masifnya pemberitaan bencana alam di daerahnya. Dia menilai pemberitaan terkait bencana tersebut sengaja agar citra pemerintah daerah (pemda) menjadi cacat atau buruk.
"Untuk teman-teman wartawan, jangan juga berbangga untuk publikasi bencana supaya menjadi cacat pemerintah daerah. Apa salahnya kalau kirim dulu ke forkopimdanya bahwa di sini ada bencana terus turun sama-sama," ungkap Muslimin dalam rekaman video yang diterima detikSulsel, Jumat (14/10).
Menurut Muslimin, dia mengaku pemberitaan wartawan seolah hanya mencari panggung. Sehingga dia mengaku kesal bila informasinya soal bencana yang terjadi di Enrekang sudah sampai ke pemerintah pusat di Jakarta.
"Saya blak-blakan saja, saya tidak simpan-simpan. Saya jengkel kalau informasinya sudah sampai Jakarta (pemerintah pusat). Hanya mencari panggung di atas penderitaan orang lain, tidak boleh begitu, masyarakat butuh bantuan secara nyata bukan pemberitaan," bebernya.
(tau/asm)