Banjir yang menerjang Kelurahan Lewaja, Kecamatan Enrekang, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan (Sulsel) belum surut. Banjir akibat Sungai Lewaja meluap ini mengakibatkan 12 rumah dan 10 hektare lahan pertanian milik warga masih terendam banjir.
"Sudah 12 rumah warga termasuk 10 hektar lahan tani milik warga terendam banjir," ungkap Kabid Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Enrekang Samsul Bahri kepada detikSulsel, Senin (10/10/2022).
Banjir diketahui mulai merendam wilayah Kelurahan Lewaja, Kecamatan Enrekang sejak Minggu (9/10). Air mulai masuk ke rumah warga sekitar pukul 12.30 Wita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga setempat pun langsung mengevakuasi barang-barang berharga seperti sepeda motor, mobil dan barang elektronik agar tidak terbawa arus.
"Kondisi terakhir, airnya mulai surut karena kemarin itu ketinggiannya sampai 1 meter. Sekarang tinggal sekitar 40 cm," jelasnya.
Selain itu, banjir akibat sungai meluap ini juga menyebabkan sejumlah infrastruktur dan fasilitas umum rusak. Termasuk talud di tempat wisata permandian Lewaja ambruk sepanjang 200 meter. Sehingga fasilitas seperti parkir, toilet dan kantin juga terancam ambruk karena berada di dekat talud yang ambruk.
"Ada juga jembatan gantung jalur darurat tempat wisata Lewaja terancam ambruk akibat gerusan air sungai, sementara ini masih kita pantau perkembangannya," jelasnya.
Salah seorang warga Lewaja, Burhan menuturkan wilayah Kelurahan Lewaja memang menjadi langganan banjir setiap tahun saat musim hujan tiba. Bahkan pada tahun 2019 silam, sempat terjadi banjir bandang di wilayah tersebut.
"Warga di sini takut kalau banjir seperti 2019 terjadi lagi. Dulu itu sampai ada warga luka-luka. Jadi untuk antisipasi hal itu, kita mengungsi memang mi. Tapi ada juga yang masih di rumahnya," jelasnya.
(tau/sar)











































