4 Dusun di Luwu Terendam Banjir gegara Sungai Meluap

4 Dusun di Luwu Terendam Banjir gegara Sungai Meluap

Arzad - detikSulsel
Jumat, 07 Okt 2022 00:37 WIB
Banjir rendam 4 dusun di Luwu, Sulsel.
Foto: Banjir rendam 4 dusun di Luwu, Sulsel. (Dok. Istimewa)
Luwu -

Empat dusun di Kecamatan Walenrang Utara, Kabupaten Luwu terendam banjir. Peristiwa ini terjadi usai Sungai Makawa di wilayah tersebut meluap.

Peristiwa ini terjadi usai hujan deras melanda di Desa Bosso Timur, Kecamatan Walenrang Utara, hingga Jumat (7/10) sekitar pukul 01.30 Wita. Empat dusun yang terdampak banjir di antaranya, Dusun Padang Kondo, Ramba Kulu, Buntu Mu'den dan Mettoto

"4 dusun (terendam) Dusun Padang Kondo, Ramba Kulu, Buntu Mu'den dan Mettoto) ketinggian air bervariasi antara 50 centimeter sampai 1 meter," ucap Kades Bosso Timur, Antho Simalik, saat dikonfirmasi detikSulsel, Jumat (7/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kejadian tersebut juga mengakibatkan Jalan Poros Trans Sulawesi juga ikut terendam. Sejumlah warga juga kesulitan beraktivitas mengamankan barang-barang milik mereka

"Satu ji akses jalan cuma ini jalan poros na ini terendam juga. Sementara tidak bisa bergerak ini karena tinggi airnya tidak bisa ki bergerak sama sekali," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, banjir itu merupakan banjir yang kesepuluh kalinya yang terjadi sepanjang tahun 2022. Bahkan dianggap merupakan banjir terbesar selama 5 tahun terakhir.

"Ini yang kesepuluh kalinya banjir selama tahun 2022. Ini banjir terbesar selama 5 tahun terakhir. Banyak sedimen lumpur dibawa air juga. Lebih parah yang di wilayah Kelurahan Bosso, ada warga dibawa semua air barangnya, habis satu rumah tidak ada apa-apa bisa dia selamatkan," ungkap Antho.

Warga yang terdampak banjir tersebut terpaksa harus mengungsi ke desa lain, termasuk berdiam diri rumah warga sekitar yang dianggap aman.

"Ada yang mengungsi ke Desa Sebelah dan rumah yang dianggap aman kayak rumah panggung," jelasnya.

Tak hanya itu, sekitar 250 hektare lahan persawahan di 3 dusun juga ikut terendam banjir. Hal itu diperparah akibat bertemunya dua aliran sungai, yakni Sungai Makawa dan Sungai Sapaan.

"Sawah sekitar 250 hektare di Dusun Mettoto, Padang Kondo dan Buntu Muden. Yang paling parah Mettoto sama Padang Kondo untuk sawahnya, karena bertemu dua Sungai Makawa Sungai Sapaan. Ketika dia ketemu, air Makawa semakin meluap na rendam mi sawah," pungkasnya.




(sar/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads