Balita usia 3 tahun di Minahasa Tenggara (Mitra), Sulawesi Utara (Sulut) mengalami hipotermia usai dibawa mendaki dan tersesat di Gunung Soputan oleh tujuh pendaki dewasa, termasuk orang tuanya. Rupanya ketujuh pendaki dewasa itu masih pemula.
"Mereka itu pendaki pemula yang baru kali itu lewat jalur itu," kata Dantim Rescue Basarnas Manado Steven Lumowa kepada detikcom, Senin (26/9/2022).
Steven mengatakan bahwa awalnya mereka pergi ke Gunung Soputan melewati Desa Tumaratas, pada hari Minggu (25/9/2022), sekitar pukul 9.00 Wita. Dalam perjalanan para pendaki pemula itu mengalami kesulitan kemudian tersesat selama dua hari di atas Gunung Soputan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka naik dari Desa Tumaratas, saat di kawat dua mau ke tempat pemandangan itu mereka hilang. Jadi mereka terputar-putar sekitar situ," ujarnya.
Karena panik, akhirnya ketujuh pendaki itu terlibat cekcok. Menurutnya dari mereka ada yang memilih untuk kembali ke desa, sementara pendaki lainnya memilih untuk tetap melanjutkan perjalanan ke puncak Gunung Soputan.
"Ahirnya sampai malam mereka terputar-putar mencari jalan di kawat dua. Kemudian sekitar jam 9 mereka sudah panik, karena teman mereka ada yang luka kena duri di atas mata. Satunya lagi berdarah kena luka," ujarnya.
Setelah mereka terlibat cekcok, akhirnya diputuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan ke puncak Gunung Soputan.
"Nah mereka semakin panik, mereka ambil keputusan untuk turun, tidak naik ke pemandangan terus. Karena saat itu mereka sudah tidak ingat jalan," katanya.
Karena mereka telah tersesat, akhirnya ada salah satu pendaki yang menelepon kepada pihaknya. Setelah Basarnas lalu mengarahkan agar para pendaki itu tidak ke mana-mana.
Tambah Steven, karena diberitahukan bahwa ada satu balita yang ikut dibawa dalam pendakian tersebut mengalami gejala hipotermia, pihaknya lalu memberi arahan supaya sang balita itu tetap bertahan hingga tim tiba.
Selanjutnya para pendaki lalu membuat api supaya balita tersebut bisa tetap bertahan.
"Mereka tersesat dan ada anak bayi yang sudah kedinginan. Kami arahkan, stay di situ, buat perapian untuk panaskan anak bayi. Karena gejala hipotermia," pungkasnya.
(hmw/nvl)