Musyawarah rakyat (musra) II akan digelar gabungan relawan Joko Widodo (Jokowi) di Sulawesi Selatan (Sulsel) pada 2 Oktober mendatang untuk menjaring capres-cawapres 2024. Massa yang dilibatkan ditargetkan sebanyak 25 ribu orang.
"Kita targetkan 25 ribu orang. Karena di gedung itu kan 15 ribu (orang) di dalam (kapasitasnya). Kita buat lagi tenda di luar sekitar 10 ribu (orang)," ungkap Ketua Panitia Daerah Musra II Sulsel, Herwin Niniala kepada detikSulsel, Jumat (23/9/2022).
Menurutnya, musra ini baru pertama kali dilakukan secara besar-besaran. Sehingga persiapan harus digelar dengan matang. Apalagi rencananya akan dihadiri langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk saat ini masih oke ya (rencana kehadiran Jokowi). Informasi dari panitia nasional. Namun tentu kita belum situasi tapi beliau (Jokowi) bersedia hadir," tuturnya.
Herwin menambahkan, pada gelaran musra nanti juga akan dilaksanakan diskusi. Ini akan mengundang praktisi hukum, pengamat dan akademisi. Diskusi ini menurutnya akan memberikan pencerahan-pencerahan dan memberikan masukan terhadap perkembangan situasi terkini.
"Diskusi soal arah bangsa, soal pemimpin kedepan dan sebagainya," bebernya.
Ketua Projo Sulsel ini sebelumnya menuturkan Musra II akan digelar di Kota Makassar. Musra ini disebutnya rangkaian kedua setelah pelaksanaan Musra di Bandung.
"Ini kan (lanjutan) musyawarah rakyat (musra). Pertama itu kan di Jawa Barat, Kota Bandung, Nah ini Musra ke-II di Sulawesi Selatan di Kota Makassar. Rencananya digelar 2 Oktober di Celebes Convention Center (CCC)," ungkap Herwin.
Herwin menuturkan ada 18 relawan Jokowi yang terlibat dalam Musra II Sulsel ini. Antara lain Sekber, Seknas Jokowi, Serikat Buruh hingga Projo.
"Rencananya akan dihadiri Jokowi. Itu dia (Jokowi) sampaikan saat di Bandung bahwa Sulsel ini kan termasuk provinsi besar. Rujukan dari Indonesia Timur. Patut juga dihadiri begitu," bebernya.
Dia menambahkan, Musra II Sulsel juga nanti ada sistem voting yang akan dilakukan. Peserta yang hadir akan diberikan pilihan untuk memutuskan capres-cawapresnya yang akan diusung pada pilpres 2024.
"Sistemnya nanti e-vote. Jadi voting digital. Peserta siapkan saja handphone kemudian nanti ada barcode discan. Di situ akan keluar pertanyaan-pertanyaan, pemimpin yang layak melanjutkan Jokowi siapa? dan seterusnya," tuturnya.
(tau/nvl)