Walkot Makassar Kaji Beri Subsidi untuk Pegawai Pemkot Pengguna Ojol

Walkot Makassar Kaji Beri Subsidi untuk Pegawai Pemkot Pengguna Ojol

Tim detikSulsel - detikSulsel
Rabu, 21 Sep 2022 09:15 WIB
Wali Kota Makassar Danny Pomanto.
Foto: Wali Kota Makassar Danny Pomanto. (Ibnu Munsir/detikSulsel)
Makassar -

Wali kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto mengungkapkan pihaknya mengkaji kemungkinan untuk memberi subsidi bagi pegawai pemkot pengguna ojek online (ojol) usai mengevaluasi pelaksanaan hari ojol atau ojol day. Namun subsidi ini direncanakan hanya diberikan untuk pegawai berpenghasilan di bawah Rp 3 juta.

"Jadi memang evaluasi pertama (ojol day) orang-orang misalnya seperti laskar pelangi (tenaga kontrak) kodong yang kurang pendapatannya. Ini memang sedikit agak berat (biayanya)," ungkap Danny kepada detikSulsel, Selasa (20/9/2022) malam.

Danny menuturkan saat ini pihaknya mengkaji skema subsidi BBM dan kategori penerimanya. Bila aturannya membolehkan sesuai kajian Inspektorat maka akan diterapkan untuk pegawai pemkot pengguna ojol. Bahkan Danny menyebut ada kemungkinan subsidi diterapkan pekan depan jika pegawai pemkot masuk kategori dan ada di aturan penggunaan skema subsidi BBM.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bukan BLT, kayak subsidi BBM. Nanti penjelasan detailnya setelah ada kajian tetapi mengarah ke sana. (Subsidi) untuk para pengguna ojol yang penghasilannya di bawah Rp 3 juta," beber Danny.

Sejumlah ASN Pemkot Makassar diketahui mengeluhkan program ojol day lantaran harus mengeluarkan biaya tambahan jika menggunakan ojol ke kantor. Biaya transportasi membengkak sehingga memakai kendaraan pribadi dinilai lebih hemat.

ADVERTISEMENT

Salah seorang ASN Pemkot Makassar inisial MR mengeluhkan kebijakan yang mewajibkan seluruh pegawai naik ojol ke kantor. Apalagi harus mengantar anak ke sekolah terlebih dahulu sebelum ke Balaikota.

"Saya di Tamalate tinggal, kalau empat titik (pesan aplikasi) deh, mamamia," kata MR saat ditemui detikSulsel di Balaikota, Selasa (20/9).

MR mengaku, jika menggunakan kendaraan pribadi bisa lebih hemat lantaran uang Rp 100 ribu bisa digunakan selama dua hari. Namun jika naik ojol uang Rp 100 ribu hanya bisa digunakan dua anaknya dan suaminya.

Salah seorang anggota Laskar Pelangi inisial JB juga mengeluhkan, kebijakan wajib ojol day berangkat ke kantor. Sebab penghasilannya setiap bulannya tidak banyak.

"Kita tau mi kita ini (Laskar Pelangi) berapa ji pendapatannya (gaji)," kata JB saat ditemui detikSulsel, Selasa (20/9).

Walaupun hanya sehari dalam satu pekan naik ojol, JB mengaku berat karena ongkos yang harus dikeluarkan mencapai Rp 50 ribu. Jika ditotal dalam sebulan mencapai Rp 200 ribu, sementara gajinya sebulan hanya Rp 1,5 juta.

"Gaji Rp 1,5 juta, dari Alauddin itu ke sini (Balaikota Makassar) Rp 25 ribu. Jadi kalau saya PP berarti Rp 50 ribu, kalau satu bulan Rp 200 ribu. Belum pi BPJS dan kebutuhan lainnya," keluhnya.




(tau/tau)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads