Demo Simpatisan Lukas Enembe di Jayapura, Polisi Sita Panah hingga Bom Ikan

Papua

Demo Simpatisan Lukas Enembe di Jayapura, Polisi Sita Panah hingga Bom Ikan

Hermawan Mappiwali - detikSulsel
Selasa, 20 Sep 2022 17:18 WIB
Demo simpatisan Gubernur Papua Lukas Enembe di Jayapura.
Foto: Wilpret Siagian
Jayapura -

Polisi sempat melakukan razia saat massa simpatisan Gubernur Papua Lukas Enembe dari sejumlah daerah memasuki Kota Jayapura hari ini. Hasilnya polisi menyita panah, minuman keras (miras) hingga bom ikan.

"Jadi kita bisa temukan itu ada sajam, kemudian miras, kemudian juga ada panah ya, ada ketapel, kemudian juga ada kalau kita lihat sejenis bom ikan ya," ujar Kapolresta Jayapura Kombes Vicktor Mackbon saat dihubungi detikcom, Selasa (20/9/2022).

Victor mengatakan massa simpatisan Lukas Enembe datang dari wilayah sekitar Jayapura seperti Kabupaten Keerom dan Sentani.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita kan wilayah berbatasan dengan Kabupaten Keerom sama Kabupaten Sentani. Nah ini yang dari Kabupaten Sentani banyak juga massanya kemudian kita melakukan penyekatan," katanya.

Menurut Victor, massa yang masuk wilayah Jayapura kemudian dirazia petugas. Namun ada juga massa simpatisan yang langsung kabur begitu mengetahui ada razia.

ADVERTISEMENT

"Begitu kita melakukan razia memang ada yang lari meninggalkan barang bukti tersebut. Itu yang sedang kita dalami," kata Kombes Victor.

2.000 Personel TNI dan Polri Diterjunkan

Vitor Mackbon sebelumnya juga menjelaskan ada 2.000 personel gabungan TNI dan Polri yang diterjunkan mengawal jalannya unjuk rasa.

"Sebanyak 2.000 personel gabungan TNI-Polri," ujar Victor, dalam keterangannya siang tadi, Selasa (20/9).

Victor mengatakan massa aksi akan menjadikan Taman Imbi sebagai lokasi utama unjuk rasa. Namun personel pengamanan ini akan melakukan penyekatan massa aksi.

"Disiapkan untuk melakukan pengamanan dengan menyekat di beberapa titik kumpul. Tujuan aksi adalah Taman Imbi, tetapi lokasi tersebut terbatas untuk menjadi titik kumpul massa sehingga kami meminta untuk membatasi jumlah massa guna menjaga ketertiban umum," ujar Kombes Victor.

Vicktor Mackbon menjelaskan pihaknya awalnya tidak memberikan izin aksi demo. Namun penanggungjawab demo dan koordinator aksi dari Koalisi Rakyat Papua disebut memberikan garansi aksi berlangsung damai.

"Awalnya kami telah melakukan penolakan, namun mengingat penyampaian pendapat di muka umum dilindungi undang-undang dan setelah mendapat kesepakatan bersama dari pihak koordinator maka kami bersedia mengawal aksi tersebut," ujarnya.

Simak Lukas Enembe Jadi Tersangka KPK di halaman berikutnya...

Lukas Enembe Jadi Tersangka KPK

Sebelumnya Lukas Enembe ditetapkan sebagai tersangka kasus suap dan gratifikasi oleh KPK sejak 5 September 2022. Lukas Enembe diduga telah menerima Rp 1 miliar saat berobat di Singapura.

Sementara itu, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) juga melaporkan sejumlah transaksi mencurigakan yang diduga dilakukan Gubernur Papua Lukas Enembe.

"Salah satu hasil analisis itu adalah terkait dengan transaksi setoran tunai yang bersangkutan di kasino judi senilai 55 juta dolar, atau Rp 560 miliar itu setoran tunai dalam periode tertentu," ungkap Ketua PPATK Ivan saat jumpa pers di Kemenko Polhukam, Jakarta dilansir dari detikNews, Senin (19/9).

Ivan juga mengungkapkan bahwa PPATK menemukan adanya pembelian jam tangan mewah sebesar Rp 550 juta. Lukas Enembe dilaporkan melakukan pembelian jam tangan ini secara tunai.

"PPATK juga menemukan adanya pembelian jam tangan dari setoran tunai tadi sebesar USD 55 ribu, itu Rp 550 juta," kata Ivan.

Ivan menyebutkan berdasarkan hasil analisis dari tahun 2017, variasi kasusnya ditemukan adanya setoran tunai atau setoran dari pihak lain. Nominalnya tercatat miliaran rupiah hingga ratusan miliar rupiah.

"Sejak 2017 sampai hari ini, PPATK sudah menyampaikan hasil analisis, 12 hasil analisis kepada KPK," tambahnya.

Saat ini, PPATK telah melakukan pemblokiran sejumlah rekening milik Lukas Enembe. Dari sejumlah rekening yang diblokir itu total uangnya mencapai Rp 71 miliar.

"Transaksi yang dilakukan di Rp 71 miliar tadi mayoritas itu dilakukan di anak yang bersangkutan, di putra yang bersangkutan," tuturnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Gubernur Papua Barat Daya Bantah Isu Kerusakan Pulau Gag "
[Gambas:Video 20detik]
(hmw/nvl)

Hide Ads