Warga Inggris mengantre sepanjang 8 kilometer menuju Southwark Park di pusat tenggara London ke Westminster Hall untuk memberikan penghormatan terakhir bagi mendiang Ratu Elizabeth II. Warga bahkan rela antre selama 14 jam lamanya.
Dilansir detikNews yang mengutip kantor berita Reuters, Sabtu (17/9/2022), pelacak antrean langsung milik Departemen Kebudayaan Pemerintah Inggris menunjukkan antrean warga sekitar 4,9 mil atau sekitar 8 km pada pukul 9 pagi waktu setempat.
"Masuk (ke antrean) akan dijeda setidaknya selama enam jam," kata Departemen Kebudayaan Inggris di Twitter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tolong jangan mencoba bergabung dengan antrean sampai dibuka kembali," imbuhnya.
Terlihat dari Southwark Park di Pusat Tenggara London ke Westminster Hall antrean warga yang begitu antusias terlihat sangat panjang. Diperkirakan sekitar 750.000 orang secara total akan melewati peti mati Ratu Elizabeth sebelum Senin (19/7) pagi waktu setempat.
Oleh karena itu, Pemerintah Inggris memasang toilet-toilet sementara di sepanjang rute antrean. Namun, Pemerintah Inggris menegaskan warga yang mengantre untuk melayat dilarang membawa peralatan berkemah seperti kantong tidur atau kursi lipat.
"Saya sama sekali tidak bisa merasakan lutut atau kaki saya," kata Hyacinth Appah, seorang pelayat dari London yang berada dalam antrean.
"Tapi itu baik-baik saja. Sebagian besar orang-orangnya baik dan kami bersenang-senang," tuturnya.
Adapun warga Inggris yang masuk kedalam antrean terakhir setelah menunggu sepanjang malam mengaku lelah dan kedinginan kepada Reuters. Kendati demikian, mereka tidak menyesal memutuskan datang untuk memberi penghormatan kepada ratu sebab itu adalah hal yang benar untuk dilakukan.
Salah satu warga dari London Naomi Brown, mengaku telah menunggu hampir 11 jam. Dirinya turut bergabung dalam antrean sepulang bekerja untuk memberi penghoramatan kepada Ratu Elizabeth II sejak Kamis malam (15/9) waktu setempat.
"Saya hanya berpikir, saya tidak akan pernah melakukannya lagi. Saya sangat menghormati ratu," kata Brown kepada Reuters saat dia mendekati bagian depan antrean.
"Dia telah menjadi simbol yang baik untuk negara kami ... rasanya kami kehilangan anggota keluarga," ujar perempuan berumur 29 tahun itu.
(nui/hmw)