Anggaran Pemprov Sulsel Rp 47 M untuk Alkes Regional Bone Terancam Dicoret

Tim detikSulsel - detikSulsel
Sabtu, 17 Sep 2022 10:00 WIB
Rapat kerja di Komisi E DPRD Sulsel soal proyek RS Regional Bone (Foto: Xenos/detikSulsel)
Makassar -

Anggaran pengadaan alat kesehatan (alkes) Rp 47 miliar untuk proyek rumah sakit (RS) Regional milik Pemprov Sulawesi Selatan (Sulsel) di Kabupaten Bone terancam dicoret. Ini lantaran progres fisik bangunan proyek RS tersebut baru sekitar 9 persen.

"Pengadaan untuk alkesnya tahun ini yang begitu besar Rp 47 (miliar) dan memang sebenarnya dari awal pengadaan alkes ini kita (Komisi E) tidak setuju," ungkap Anggota Komisi E DPRD Sulsel, Mangunsidi Massarapi saat rapat kerja dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulsel di Gedung DPRD Sulsel, Jumat (16/9/2022).

Pembangunan proyek RS Regional di Bone ini dinilainya lamban karena konstruksinya baru berjalan di bulan Juli tahun ini. Padahal Kepala Dinkes Sulsel disebutnya menjanjikan konstruksi RS akan mulai jalan sejak awal tahun anggaran. Akibat lamban dimulai, progres fisik bangunan baru sekitar 9 persen.


"Ternyata meleset (konstruksinya). Karena itu saya sarankan, kalau bisa untuk pengadaan alkesnya ini kita drop saja. Kan maksimal realisasi oleh penyedia itu 66 persen, ya itulah progres fisik. Jadi kalaupun itu rampung Pak Ketua, tidak bisa dioperasionalkan," tuturnya.

Sehingga pihaknya mengusulkan agar alkes nanti dianggarkan ulang di APBD 2023. Apalagi proyek fisik RS Regional Bone dilakukan dengan skema multiyears. Jadi pengadaan alkes dianggarkan kembali bersamaan dengan anggaran lanjutan proyek fisik RS tersebut.

"Karena itu saya minta supaya pengadaan alkes ini ita drop saja dulu. Kemudian nanti di 2023 itu akan kita anggarkan kembali bersamaan dengan kelanjutan daripada pembangunan rumah sakit yang ada di Bone itu," bebernya.

Sementara, Ketua Komisi E DPRD Sulsel Rahman Pina menuturkan memang akan janggal jika alkes sudah dianggarkan sementara bangunan RS dipastikan tidak akan selesai tahun ini. Estimasi fisik bangunan akan terealisasi 66 persen di akhir tahun disebutnya terlalu tinggi targetnya. Realisasi pengerjaan fisik saat ini baru 9 persen sementara tersisa 3 bulan kedepan untuk penyerapan anggaran.

"Logika sederhananya, di mana kita mau taruh ini alat? Bangunannya saja belum ada," terangnya.

Simak tanggapan Dinkes Sulsel di halaman selanjutnya..




(tau/asm)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork