Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi pandemi COVID-19 sudah di depan mata dan akan segera berakhir. Namun, WHO juga memperingatkan kemungkinan akhir pandemi COVID-19 akan disusul dengan adanya gelombang varian baru dari virus Corona.
"Kita belum ada di sana (akhir pandemi COVID-19). Tapi akhir sudah di depan mata," ujar Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus pada wartawan di konferensi pers virtual, dilansir dari detikHealth yang mengutip South China Morning Post (SCMP), Kamis (15/9/2022).
Seiring dengan itu, Ahli Epidemiologi Senior WHO Maria Van Kerkhove, mengingatkan adanya perkiraan gelombang varian Corona baru akan muncul di waktu mendatang. Sehingga, Maria mengimbau agar negara-negara tetap mempersiapkan pasokan peralatan medis dan petugas kesehatan yang memadai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami memperkirakan akan ada gelombang infeksi di masa depan, berpotensi pada titik waktu yang berbeda di seluruh dunia yang disebabkan oleh subvarian Omicron yang berbeda atau bahkan varian yang berbeda," bebernya.
WHO mengungkapan imbas dari pandemi COVID-19 telah menewaskan hampir 6,5 juta orang dan menginfeksi 606 juta orang. Selain itu, pandemi COVID-19 juga sangat berdampak pada pertumbuhan ekonomi global dan sistem perawatan kesehatan.
WHO mencatat kematian akibat COVID-19 pada pekan lalu merupakan presentase terendah sejak meningginya pandemi COVID-19 sejak Maret 2020 lalu. Hal itu setelah dilakukan peluncuran vaksin COVID-19 yang membantu menekan tingkat keparahan infeksi COVID-19.
Kendati demikian, negara-negara didesak agar tetap mencermati kebijakan terkait penanganan COVID-19. Sebagai antisipasi menghadapi berkembanganya varian baru COVID-19 di waktu mendatang.
(nui/asm)