Ikut Demo Sengketa Lahan, Siswa SMA di Torut Pingsan Kena Gas Air Mata

Ikut Demo Sengketa Lahan, Siswa SMA di Torut Pingsan Kena Gas Air Mata

Rachmat Ariadi - detikSulsel
Rabu, 14 Sep 2022 16:22 WIB
Massa demo di PN Makale dievakuasi saat terkena lemparan gas air mata.
Foto: Massa demo di PN Makale dievakuasi saat terkena lemparan gas air mata. (Rachmat Ariadi/detikSulsel)
Toraja Utara -

Sejumlah siswa SMAN 2 Rantepao, Toraja Utara (Torut), Sulawesi Selatan (Sulsel) pingsan terkena gas air mata saat ikut demo ricuh di Pengadilan Negeri (PN) Makale. Mereka kemudian dievakuasi ke rumah warga.

"Ada beberapa peserta didik saya dari SMA 2 Rantepao yang pingsan karena terkena gas air mata," kata Kepala SMA 2 Rantepao, Yulius Bangke yang ditemui di lokasi aksi, Rabu (14/9/2022).

Demo yang mengawal sidang putusan pengadilan kasus sengketa lahan Lapangan Gembira Rantepao tersebut berlangsung di kantor PN Makale, Rabu (14/9). Massa yang tergabung dari mahasiswa, siswa, hingga warga ini sempat bentrok dengan polisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yulius mengungkapkan, siswanya ikut demonstrasi untuk memperjuangkan sekolahnya yang terancam digusur. Pasalnya SMAN 2 Rantepao saat ini berdiri di atas lahan sengketa yakni di atas lahan Lapangan Gembira di Rantepao Toraja Utara.

"Mereka (siswa) hanya memperjuangkan tanah tempatnya sekolah. Pihak keamanan harus bertanggung jawab," tegas Yulius.

ADVERTISEMENT

Tak hanya siswa, sejumlah mahasiswa juga pingsan akibat gas air mata. Massa yang jadi korban kemudian dievakuasi ke rumah warga yang ada di sekitar lokasi demonstrasi.

Hingga kini massa masih berada di sekitar lokasi demo tepatnya di Jalan Poros Tana Toraja-Toraja Utara depan Kantor Pengadilan Negeri Makale menunggu hasil putusan sengketa lahan Lapangan Gembira. Pihak kepolisian juga masih bersiaga guna mengantisipasi kericuhan.

Diberitakan sebelumnya, bentrok antar massa dan polisi terjadi sekitar 12.15 Wita, Rabu (14/9). Massa melempari polisi menggunakan batu. Polisi pun membalas dengan tembakan water canon dan gas air mata.

Bentrokan ini mengakibatkan, ruas Jalan Poros Tana Toraja-Toraja Utara macet usai diblokade massa aksi.

"Kami datang untuk mengawal putusan sidan g lahan Lapangan Gembira, agar Pengadilan Negeri tidak disusupi dengan mafia tanah. Tidak ada yang boleh menggusur lahan di sana karena itu masuk kawasan adat," teriak salah salah satu massa demo.




(sar/asm)

Hide Ads