Bupati Bone Andi Fahsar Mahdin Padjalangi memperkirakan kenaikan inflasi hingga 3% akibat kenaikan harga BBM. Pemkab Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) pun akan menggelar pasar murah untuk mengantisipasinya.
"BBM naik bukan lagi deflasi yang dihadapi melainkan inflasi. Jumlah inflasi ini sangat besar, rentan normal dari 1-3 persen. Makanya kita sementara akan buat pasar murah," kata Bupati Bone Andi Fahsar Mahdin Padjalangi saat ditemui detikSulsel di Kantor DPRD Bone Selasa (13/9/2022).
Fahsar menyebut inflasi akibat kenaikan harga BBM bisa saja mencapai 5 persen. Jika ini terjadi maka daya beli masyarakat rendah. Untuk menghindari hal tersebut pihaknya akan melakukan pasar murah khusus kebutuhan pangan sehari-hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pasar murah ini kita akan sebar di seluruh wilayah di Kabupaten Bone mulai dari kota hingga di kecamatan. Semua elemen dan distributor dilibatkan. Operasi pasar yang betul-betul memancing daya beli masyarakat," jelasnya.
Fahsar menambahkan pengaruh kenaikan harga BBM ini akan kemana-mana. Semua OPD mulai sekarang agar melakukan inventarisir langkah upaya mengantisipasi setelah kenaikan harga BBM.
"Memang saat ini belum kelihatan inflasinya. Tapi pasti akan melonjak, nanti diukur di akhir September," bebernya.
Selain itu Pemkab Bone juga menindaklanjuti instruksi pemerintah pusat terkait pemanfaatan dana transfer umum sebesar 2% yang diperuntukan untuk pemberian subsidi transportasi, penciptaan lapangan kerja, dan penyaluran bantuan sosial baik berupa uang tunai maupun barang.
"Petunjuk Presiden termasuk transportasi umum, ojol, nelayan, dan UMKM. Intinya 2 persen dari dana transfer," jelasnya.
Sementara Kepala Kansilog Bone Abdul Halim Sarro menegaskan bahwa pihak Bulog bersedia mendukung langkah pemerintah daerah dalam upaya mengendalikan inflansi dampak dari kenaikan BBM bersubsidi.
"Bentuk dukungan yang akan diberikan yaitu menjamin ketersedian kebutuhan bahan pokok diantara beras, minyak goreng dan lainnya. Kami akan membantu pemda," ucapnya.
Jika merujuk data Dinas Perdagangan harga bahan pokok mulai mengalami kenaikan sejak 7 September 2022 lalu di sejumlah pasar di Kabupaten Bone. Kebutuhan pokok yang paling naik seperti harga cabe rawit menyentuh harga Rp 50 ribu per kg dari Rp 45 ribu per kg, telur ayam Rp 60 ribu rupiah per rak dari harga Rp 50 ribu per rak.
(hsr/sar)