Para santri yang tergabung dalam jaringan Santri Dukung Ganjar (SDG) menggelar acara doa bersama 'Damai untuk Negeri' di Pondok Pesantren Al Mizan, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Kegiatan ini sekaligus menyuarakan figur Ganjar Pranowo sebagai pemimpin yang tepat untuk kemajuan Indonesia.
Ganjar didukung jadi presiden karena dinilai berhasil membuat Program Ekonomi Pesantren (Ekotren) yang telah digulirkan sejak 2018 di Jawa Tengah. Program tersebut dinilai telah memberi dampak bagi pengembangan ekonomi di pesantren. Bahkan, program ini juga disukai ratusan santri di ujung negeri, yakni di Kabupaten Sanggau.
Koordinator Wilayah (Korwil) SDG Kalbar, Andi mengatakan program Ekotren gagasan Ganjar dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng terbukti dapat memajukan perekonomian pesantren. Terlebih, lanjutnya, terdapat inovasi 'Toko Santri Gayeng' (Tosaga) dalam sistem Ekotren.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beliau memiliki segudang program untuk para santri di Jawa Tengah yang tujuannya untuk meningkatkan ekonomi dengan memberdayakan ponpes lewat Ekotren. Salah satunya adalah Toko Santri Gayeng untuk memajukan perekonomian pesantren," kata Andi dalam keterangan tertulis, Selasa (13/9/2022).
Andi menjelaskan Tosaga telah diluncurkan dan diresmikan pada tahun 2019, bertepatan dengan Hari Santri Nasional (HSN). Saat peresmiannya, Ganjar melalui Pemprov Jateng membuka 10 unit Tosaga di wilayah Kabupaten Rembang, Pati, Demak, Semarang, dan Temanggung.
Di Tosaga, para santri dapat mempromosikan berbagai produk karyanya masing-masing mulai dari air minum kemasan, makanan ringan, beragam kerajinan, hasil perkebunan, dan peternakan.
Lebih lanjut, Andi mengatakan Ekotren di Jateng juga didukung dengan berbagai pelatihan. Melalui Dinas Koperasi Pemprov Jateng, santri mendapatkan pendampingan untuk mengembangkan usahanya. Santri juga dibantu dengan pengurusan perizinan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), sertifikat halal, dan permodalan.
Tak sampai di situ, sejak penerbitan Surat Keputusan Gubernur Nomor 450.1/1 tahun 2021 tentang Forum Ekonomi Pesantren, sbanyak lebih dari 4 ribu pesantren dan ratusan ribu santri di Jateng dapat leluasa mengembangkan Tosag. Hal inilah yang membuat Ekotren terus berkembang hingga menjadi salah satu program yang berperan dalam meningkatkan perekonomian di Jateng.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan Jateng turun 0,32 persen poin. Dari sebelumnya penduduk miskin sebanyak 11,25 persen (September 2021), menjadi 10,93 persen (Maret 2022). Angka ini menunjukkan penduduk miskin di Jateng berkurang 102,57 ribu orang, dari 3,93 juta jiwa menjadi 3,83 juta jiwa.
Andi pun berharap ke depan program-program Ganjar dapat diimplementasikan di seluruh wilayah Indonesia.
"Harapannya mudah-mudahan saat Bapak Ganjar Pranowo menjadi presiden di tahun 2024 nanti, program itu (Ekotren hingga Tosaga) bisa diterapkan di seluruh Indonesia," ungkap Andi.
Andi juga menyebut SDG Kalbar akan terus mensosialisasikan sosok mantan anggota DPR RI tersebut ke masyarakat di berbagai daerah Kalbar.
"Mudah-mudahan apa yang menjadi program beliau bisa terwujud dan mudah-mudahan beliau menjadi Presiden 2024. Kita akan mensosialisasikan sosok Pak Ganjar ke daerah-daerah untuk mengenalkan beliau kepada masyarakat, khususnya kalangan santri," pungkasnya
(prf/ega)