Emak-emak PKS di Makassar Demo Tolak Kenaikan Harga BBM

Emak-emak PKS di Makassar Demo Tolak Kenaikan Harga BBM

Syachrul Arsyad - detikSulsel
Sabtu, 10 Sep 2022 21:59 WIB
Kader PKS menggelar demo menolak kenaikan harga BBM di Makassar.
Foto: Kader PKS menggelar demo menolak kenaikan harga BBM di Makassar. (Dok. Istimewa)
Makassar -

Emak-emak yang tergabung sebagai kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar demo menolak kenaikan harga BBM di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Mereka melayangkan protes atas kebijakan pemerintah yang dianggap membebani masyarakat.

Aksi unjuk rasa kader PKS digelar di dua titik wilayah Makassar, Sabtu (10/9/2022). Selain di Jalan AP Pettarani Makassar, depan kantor Telkom Pettarani, unjuk rasa juga digelar di Jalan Perintis Kemerdekaan, depan BTP Tamalanrea.

Dalam aksinya, aksi demo kader PKS tampak didominasi emak-emak. Beberapa di antara mereka memegang spanduk yang bertuliskan tuntutan penolakan kenaikan BBM yang dibentangkan di jalanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Inikan memang sudah instruksi dari DPP bahwa kami dari PKS menolak kenaikan BBM," ucap Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) DPW PKS Sulsel Yeni Rahman kepada detikSulsel, Sabtu (10/9/2022).

Namun Yeni menegaskan aksi unjuk rasa tersebut bukan sekadar mengikuti instruksi, tetapi panggilan hati akan kegelisahan warga atas dampak kenaikan BBM. Kebijakan pemerintah itu disebut tidak berpihak kepada masyarakat.

ADVERTISEMENT

"Jadi bukan hanya ujuk-ujuk mengkuti perintah, tapi ini juga jiwa kami bahwa kenaikan BBM ini memang sangat tidak berpihak kepada masyarakat. Masyarakat sekarang tidak baik-baik saja istilahnya," ujarnya.

Anggota Komisi D DPRD Makassar ini melanjutkan, kenaikan BBM ini bisa berdampak di seluruh sektor. Bahkan sangat berefek mengakibatkan naiknya harga kebutuhan pokok.

"Persoalan intinya bukan hanya fokus soal harga BBM naik, tapi dampak dari kenaikan BBM sangat luar biasa, merusak semua sendi. Masyarakat yang tinggal di lorong Makassar saja, masih ada yang beli beras 1 liter, bisa dibayangkan dengan kenaikan BBM ini bagaimana mereka memenuhi kebutuhannya," urai Yeni.

Apalagi solusi pemerintah dengan memberikan bantuan langsung tunai (BLT) atas dampak BBM dianggap tidak efektif. Apalagi data penerima dinilai masih perlu diperbaharui.

"Kalau kita berbicara dengan subsidi, saya masih sangsi dengan subsidi itu. Subsidi yang untuk bantuan kita masih prihatin. Di Kota Makassar sendiri bantuan sosial itu masih bermasalah, berpolemik dengan data-data," imbuhnya.

Yeni menambahkan, PKS sendiri akan berupaya untuk terus turun ke masyarakat melakukan pendekatan. Sekaligus turun memberikan bantuan sebagai langkah rill yang bisa dilakukan sembari mendorong penolakan kenaikan BBM di tingkat pusat.

"Secara politis kan dilakukan teman-teman dari pusat menolak BBM, tapi tentu saja ada hal yang bisa kami lakukan terhadap masyarakat. Kami juga akan turun ke warga bagaimana mengurangi beban mereka, dalam memberikan bantuan yang bisa kami jangkau. Barangkali itu yang bisa kami lakukan, lebih riil," pungkasnya.




(sar/ata)

Hide Ads