Polisi Ungkap Penyebab 2 Gadis Remaja di Mamasa Tewas Tergantung di Pohon

Sulawesi Barat

Polisi Ungkap Penyebab 2 Gadis Remaja di Mamasa Tewas Tergantung di Pohon

Abdy Febriady - detikSulsel
Sabtu, 10 Sep 2022 15:40 WIB
Ilustrasi Garis Polisi
Foto: Ari Saputra
Mamasa -

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda, pembaca, merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Polisi tak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh dua gadis remaja yang ditemukan tewas tergantung di pohon di Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar). Keduanya diduga sengaja gantung diri di pohon tersebut.

"Murni bunuh diri," kata Kasat Reskrim Polres Mamasa Iptu Hamring kepada wartawan melalui pesan singkat, Sabtu (10/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Iptu Hamring mengatakan polisi telah melakukan pemeriksaan dan olah TKP (tempat kejadian perkara) untuk memastikan penyebab kematian kedua korban.

"Sudah olah TKP, diperiksa saksi-saksi serta pemeriksaan korban oleh dokter forensic, dan hasilnya murni bunuh diri dengan cara menggantung diri," terangnya.

ADVERTISEMENT

Hal serupa juga diungkapkan KBO Reskrim Polres Mamasa Ipda Yunus. Dia menyebut, tidak ditemukan adanya tanda-tanda bekas kekerasan pada tubuh kedua korban.

"Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, kedua korban meninggal karena gantung diri," ungkapnya saat dikonfirmasi terpisah.

Menurut Ipda Yunus, kedua korban ditemukan menggantung pada pohon yang berada di tengah kebun salah satu orang tua korban. Keduanya gantung diri menggunakan kain sarung.

"Jarak kedua korban (gantung diri) berdampingan kurang lebih satu meter," sambungnya.

Berdasarkan informasi yang diperoleh polisi, kedua korban memiliki hubungan yang sangat dekat. Hampir seluruh aktivitas sehari-hari, dilakukan bersama-sama. Bahkan tidak jarang keduanya membeli dan memakai barang yang sama.

"Memang kedua anak ini ada chemistry, ada kesamaan hobby, ada kekompakan di antara mereka dalam kehidupan sehari-hari, ke sekolah bersama, pulang sekolah bersama, belajar sampai mengambil pakan dan memberi makan babi juga dilakukan bersama, bersahabat dan memiliki rasasepenanggungan," katanya.

Diberitakan sebelumnya, warga Kecamatan Tabang, Kabupaten Mamasa digegerkan penemuan dua mayat gadis remaja berinisial DS (11) dan AT (14 ), Selasa (6/9) malam. Keduanya ditemukan menggantung di atas pohon dengan posisi berdampingan.

"Kedua korban ditemukan pukul 22.00 wita, di kebun warga sekitar dua kilometer dari rumahnya," kata Kapolres Mamasa, AKBP Harry Andreas kepada wartawan melalui pesan singkat, Rabu (7/9).




(hsr/hmw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads