Jalan Urip Sumoharjo jalur fly over menuju Kantor Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Kota Makassar, mengalami macet parah imbas unjuk rasa penolakan kenaikan harga BBM oleh mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI). Meski terjebak macet, masyarakat mendukung aksi mahasiswa tersebut.
"Iya saya mendukung (aksi mahasiswa) kalau memang naik (BBM), gajiku kodong tidak naik," ujar salah satu pengendara motor yang ikut terjebak macet di Jalan Urip Sumoharjo, Surianti kepada detikSulsel, Senin (5/9/2022).
Meski begitu, Surianti yang merupakan pekerja pabrik tidak memungkiri dirinya terganggu dengan kemacetan tersebut. Namun, menurutnya hal itu lebih baik dan ia pun berharap suara mahasiswa tersebut didengar oleh pemerintah agar harga BBM dapat diturunkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berharap tentu diturunkan," harap Surianti.
Sementara itu, salah satu pengendara mobil yang ikut terjebak macet di Jalan Urip Sumoharjo, Zainuddin juga mendukung aksi mahasiswa. Ia berharap suara para mahasiswa tersebut mendapat respon dari pemerintah.
"Mudah-mudahan bisa ada reaksinya (dari pemerintah). Saya harapkan harga (BBM) bisa turun lagi. Mudah-mudahan bisa berhasil (aksi mahasiswa)," harap Zainuddin.
Hal serupa juga disuarakan oleh pengemudi becak motor (bentor) yang ikut terjebak macet bernama Jaya. Ia mengaku meskipun terganggu dengan macet yang ditimbulkan, dirinya mendukung aksi mahasiswa.
"Terganggu tapi mendukung juga. Karena pendapatan sudah biasa-biasa tapi bensin malah naik. Semoga diturunkan harga BBM," harapnya.
Pantauan detikSulsel di depan Kampus UMI Makassar, Senin (5/9) sekitar pukul 14.10 Wita masa aksi dari mulai memadati Jalan Urip Sumoharjo tepat di depan kampus UMI. Mahasiswa UMI nampak menutup penuh jalur fly over menuju Kantor Gubernur Sulsel menggunakan bambu dan batang kayu.
Hal ini lantas membuat lalu lintas pada jalur tersebut macet total. Hingga pukul 15.29 Wita lalu lintas pada jalur tersebut masih dalam kondisi macet total.
(alk/nvl)