.webp)
Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, Makassar mulai turun ke jalan berunjuk rasa menolak kenaikan harga BBM. Massa mahasiswa langsung menutup Jalan Sultan Alauddin.
Pantauan detikSulsel di lokasi aksi, tepatnya di Jalan Sultan Alauddin depan Kampus I UIN Alauddin, Makassar, Senin (5/9/2022), pada pukul 12.55 massa mahasiswa yang mengenakan jas almamater UIN Alauddin langsung turun ke jalan.
Massa mahasiswa langsung menutup jalur dari arah Kabupaten Gowa menuju Kota Makassar, yang menimbulkan kemacetan di lokasi. Beberapa menit kemudian, massa membakar ban dan menutup penuh Jalan Alauddin, baik jalur Gowa-Makassar maupun sebaliknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Foto: Mahasiswa UIN Makassar demo menolak kenaikan harga BBM dengan menutup Jalan Sultan Alauddin. (Andis/detikSulsel) |
Tak hanya itu, massa juga membentangkan sepanduk bertuliskan penolakan kenaikan harga BBM. Massa juga menyandera 1 truk trailer pengangkut semen untuk dijadikan tempat berorasi.
Truk trailer yang disandera oleh massa aksi diparkir menyerong di Jalan Sultan Alauddin yang membuat jalur Gowa menuju Makassar semakin tertutup. Orator kemudian berdiri di atas truk dan berorasi.
"Kenaikan BBM ini bukan jadi solusi perbaikan ekonomi Indonesia kawan-kawan, karena ini tidak pro terhadap masyarakat, karena seharusnya yang menggunakan bahan bakar terbanyak saat ini adalah pertambangan dan pabrik yang ada di Indonesia," teriak koordinator aksi.
"Seharusnya yang dinaikkan itu harga solar karena pertambangan menggunnakan solar, sehingga kami menekankan kepada pemerintah agar mempertimbangkan dalam memberikan kebijakan kenaikan BBM kepada masyarakat," teriaknya lagi.
Massa menilai kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM bukan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, melainkan untuk kepentingan pemerintah sendiri.
"Pemerintah itu lokomotif untuk kebijakan ke depan, ini malah pemerintah yang semestinya jadi pelayan bagi masyarakat, malah mengutamakan kepentingan sendiri," tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan aksi mahasiswa masih berlangsung. Sementara di lokasi tampak 3 orang polisi lalu lintas yang berusaha mengatur lalu lintas yang tertahan oleh massa aksi.
(nvl/nvl)
