.webp)
Pemkab Barru, Sulawesi Selatan (Sulsel) melaporkan 26 sapi terkonfirmasi positif penyakit mulut dan kuku (PMK). Semua sapi tersebut langsung dimusnahkan dengan pemotongan paksa demi mencegah penularan lebih luas.
"Sampai saat ini ada 26 sapi yang terkonfirmasi positif PMK," ungkap Kadis Pertanian Barru, Ahmad kepada detikSulsel, Selasa (30/8/2022).
Ahmad menjelaskan setelah pemotongan paksa, 26 sapi terpapar PMK langsung di kubur. Upaya ini diharapkan bisa antisipasi agar tidak menyebar ke hewan ternak lainnya di Kabupaten Barru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya, itu langsung dipotong dan dikubur," jelasnya.
Di sisi lain ia mengaku peternak merelakan ternak mereka untuk dimusnahkan. Mereka tidak meminta ganti rugi atas hewan mereka yang terlanjur terkena penyakit PMK.
"Tidak ada ganti rugi. Warga ikhlas serta sadar berbahaya jika hewan terkena PMK dibiarkan begitu," rincinya.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Kabupaten Barru Syahrir, menambahkan kasus dugaan adanya sapi yang terkena penyakit PMK dilaporkan warga pada 9 Agustus lalu di Desa Bajoe, Kecamatan Mallusetasi, Kabupaten Barru. Pemkab kemudian melaporkan ke Balai Veteriner Maros untuk melakukan uji lab.
"Kami tidak berani bilang langsung positif tanpa ada hasil uji lab. Hasil uji lab keluar tanggal 23 Agustus lalu. Itu dasar kami menentukan," paparnya.
Syahrir menjelaskan untuk laga penceghan penyakit PMK tersebar, pihaknya pun menggenjot vaksinasi di berbagai daerah. Termasuk fokus ke daerah perbatasan.
"Data terakhir ada 865 sapi yang sudah kita vaksinasi, ini masih terus kita lanjutkan terus vaksinasinya," paparnya.
(hsr/sar)
