Pedagang di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) menuding kenaikan harga telur dipicu tingginya permintaan program pengadaan bantuan sosial (bansos). Pemkot Makassar mengatakan lonjakan harga telur tidak bisa digeneralisir karena persoalan bansos saja.
"Kan namanya harga naik turun itu tergantung dari stok dengan produksi dengan distribusi. Jadi itu kan tidak bisa diseragamkan juga karena bansos," terang Kepada Dinas Perdagangan Kota Makassar Arlin Ariesta kepada detikSulsel, Rabu (24/8/2022).
Namun dirinya menjelaskan, adanya program bantuan memang bisa berpengaruh terhadap kenaikan harga komoditas pangan. Apalagi jika permintaannya tinggi, hingga mempengaruhi terhadap berkurangnya stok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau ada distribusi yang terhambat karena stoknya misalnya kurang, apakah karena masuk terserap ke satu program. Kadang juga telur itu terserap ke suatu daerah karena dia komoditas sudah antar pulau sekarang," paparnya.
Arlin menambahkan, penyebab naiknya harga telur juga berpengaruh karena besarnya biaya operasional yang dikeluarkan peternak. Misalnya, dari biaya pakan dan perawatan ternak.
"Kalau terkait telur itu agak berpengaruh biaya pakan begitu juga termasuk juga biasa ada penyakit ternak itu berpengaruh terhadap produksi. Jadi ini bukan hanya melihat di satu sisi dan kita kerja sama melalui tim pengendali inflasi," tegasnya.
Namun Pemkot Makassar akan memantau kenaikan harga telur ini di pasaran. Pihaknya juga akan memastikan koordinasi kebutuhan pasar antar pedagang dan distributor saling terpenuhi.
"Maka sumbatan-sumbatan ini yang kita lakukanlah koordinasi kepada distributor yang masih mempunyai stok mungkin ada di daerah lain. Kita minta untuk pedagang maupun agen di Kota Makassar ini dapat menerima stok lagi dari mana-mana saja yang tersedia ini yang kita lakukan kordinasi," terang Arlin.
"Dalam kurun waktu ini telur akan menurun kok. Dalam beberapa insidentil karena ada serapan program-program khusus dalam jumlah banyak dibeli di situ kan. Jadi stok berkurang di pasar," jelasnya.
Tudingan Pedagang Soal Harga Telur Naik
Diketahui berdasarkan pantauan detikSulsel, Rabu (24/8), di Pasar Maricaya Makassar, harga telur melonjak drastis di harga rata-rata kisaran tertinggi Rp 60.000/rak hingga Rp 70.000/rak. Padahal sebelumnya harga telur dipatok sekitar Rp 48.000/rak hingga Rp 65.000/rak.
"Itu yang kasih naik karena permintaan banyak. Karena bansos keluar toh. Itu yang bansos itu belum pi bertelur ayam, keluar uangnya. Menjerit pedagang," tutur pedagang telur di Pasar Maricaya Wahyu, saat ditemui di lokasi, Rabu (24/8).
Pedagang lainnya, Ani juga mengeluh kenaikan harga telur ini yang sudah terjadi sejak sebulan lalu. Pasalnya lonjakan harga ini berdampak pada menurunnya tingkat pembeli.
"Hampir satu bulan setelah naik. Pengaruhnya bantuan sosial. (Dampaknya) Menurun sekali (pembeli). Biasanya laku lebih 100 rak (dalam sehari), sekarang tidak sampai," keluh Ani.
(sar/asm)