Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) telah mengumumkan ada 2 pasien yang dicurigai terinfeksi cacar monyet atau virus monkeypox dan kini menjalani perawatan di rumah sakit. Namun, Kementerian Kesehatan RI belum menerima laporan resmi terkait dua kasus suspek tersebut.
"Saya cek belum ada laporan resmi dari Dinkes (Sulsel)," tutur Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI, Maxi Rein Rondonuwu dikutip dari detikHealth, Rabu (24/8/2022).
Kemenkes RI menyebut ada 22 kasus suspek cacar monyet yang belakangan teridentifikasi negatif melalui tes PCR, berdasarkan data terbaru yang dihimpun pertengahan Agustus. Dua kasus di Sulsel tersebut sejauh ini tidak bisa dipastikan apakah menambah total kumulatif pasien suspek cacar monyet di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya diberitakan detikSulsel, Plt Kepala Dinkes Sulsel Arman Bausat mengungkapkan ada dua warga yang dirawat dengan gejala ruam dan demam menyerupai cacar monyet. Kedua pasien tersebut dirawat di rumah sakit yang berbeda.
"Ada dicurigai suspek dua (yang terinfeksi) monkeypox. Keduanya laki-laki. Satu berusia 36 tahun dan satunya 21 tahun," ungkap Plt Kepala Dinkes Sulsel Arman Bausat, Rabu (24/8/2022).
Pasien berusia 36 tahun diketahui memiliki riwayat perjalanan dari Jakarta, kemudian mengalami gejala ruam dan demam. Saat ini pasien tersebut menjalani perawatan di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin (Unhas).
Sementara pasien suspek berusia 21 tahun ini tidak memiliki riwayat perjalanan. Namun juga mengalami gejala yang diindikasi sebagai virus cacar monyet, berupa ruam-ruam timbul.
Sampel Pasien Suspek Dikirim ke Jakarta
Sampel kedua pasien suspek cacar monyet atau monkeypox ini ke Jakarta. Sampel akan dikirim bersamaan.
"Sampelnya (pasien suspek di RS Labuang Baji) nanti akan dikirim bersamaan (ke Jakarta) dengan sampelnya (pasien suspek) Rumah Sakit Unhas," ujar Arman, Selasa (23/8).
Sampel kedua pasien suspek tersebut akan dikemas oleh pihak BBLK Makassar, kemudian dikirim ke Jakarta melalui Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Hasil uji sampel diperkirakan keluar pada Jumat (26/8).
"Itu (sampel) nanti akan di-packing oleh BBLK kemudian dikirim ke Jakarta via KKP. Mudah-mudahan Jumat atau Sabtu sudah ada hasilnya," imbuhnya.
(alk/tau)