Pria Asal Gowa Ditemukan Terombang-ambing 10 Hari di Selat Makassar

Pria Asal Gowa Ditemukan Terombang-ambing 10 Hari di Selat Makassar

Muhammad Budi Kurniawan - detikSulsel
Jumat, 19 Agu 2022 00:06 WIB
Daeng Riboko saat dievakuasi usai terombang ambil di laut selat Makassar.
Foto: Daeng Riboko saat dievakuasi usai terombang ambil di laut selat Makassar. (dok. istimewa)
Banjarmasin -

Pria bernama Muhammad Daeng Riboko (30), asal Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) ditemukan mengapung di atas rakit kecil yang terbalik di sekitar Selat Makasar. Daeng Riboko terombang-ambing selama 10 hari di laut lepas hingga akhirnya ditemukan dalam kondisi selamat.

"Menurut pengakuan korban telah terapung selama 10 hari sebelum diselamatkan kapal KM STB 14 tujuan Morowali ke Banjarmasin di Selat Makassar," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Banjarmasin, Amri Zuna Kurniawan kepada detikcom, Kamis (18/8/2022)

Amri mengatakan korban ditemukan di perairan Selat Makassar, pada Rabu (17/8) pukul 12.00 Wita. Saat ditemukan pria lajang itu kondisinya mengalami luka lecet dan lemas lantaran 10 hari berada di tengah laut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Korban dalam keadaan lemas dan sebagian kulit tubuh korban lecet karena terkikis air laut dan gesekan dari rakit yang dinaikinya," terangnya.

Kepada Tim Basarnas, Daeng Riboko nekat menyeberangi Selat Makassar menggunakan rakit kecil ke pulau Kalimantan. Dia berencana mencari pekerjaan di sana.

ADVERTISEMENT

"Katanya korban berangkat dari Pare-Pare pada Minggu (7/8) ke Kalimantan untuk mencari pekerjaan," ungkapnya.

Namun nahas, aksinya itu tak sesuai harapan lantaran saat berada di tengah laut rakit kecil yang ditumpanginya terbalik akibat tergulung ombak.

"Beruntung rakit yang terbalik itu masih bisa di jadikan pegangan selama berada di tengah laut," bebernya.

Usai dievakuasi, Daeng Riboko dibawa ke Stasiun Pantai terdekat di Kalimantan Selatan guna dilakukan perawatan lebih lanjut oleh tenaga medis.

"Sampai saat ini kami masih berusaha menghubungi keluarga korban, karena telepon selulernya hilang terhempas gelombang laut jadi belum dapat dihubungi," pungkasnya.




(asm/tau)

Hide Ads