Disdik Tana Toraja Klaim 85% SD-SMP Sudah Terapkan Kurikulum Merdeka

Disdik Tana Toraja Klaim 85% SD-SMP Sudah Terapkan Kurikulum Merdeka

Rachmat Ariadi - detikSulsel
Rabu, 10 Agu 2022 20:46 WIB
Disdik Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengklaim sudah 85% SD dan SMP mengimplementasikan kurikulum merdeka belajar.
SD dan SMP di Tana Toraja menerapkan kurikulum merdeka. Foto: (Rachmat Ariadi/detikSulsel)
Tana Toraja -

Dinas Pendidikan (Disdik) Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengklaim sudah 85% SD dan SMP mengimplementasikan kurikulum merdeka belajar. Dalam kurikulum ini, peserta didik bisa memilih materi sesuai minat dan bakatnya.

"Persentasenya sudah sekitar 85 persen yang terapkan. Terdiri dari 185 sekolah dasar (SD), dan 52 sekolah menengah pertama (SMP) di Tana Toraja," kata Kabid Pendidikan Kurikulum Dinas Pendidikan Tana Toraja, Alexander Patandean kepada detikSulsel, Rabu (10/8/2022).

Alex menjelaskan, perbedaan kurikulum merdeka dengan kurikulum 2013 ialah guru lebih difokuskan untuk menggali potensi dan minat peserta didik dalam belajar. Sehingga, peserta didik akan lebih maksimal dalam proses pembelajaran dan memperkuat kompetensinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kurikulum merdeka lahir untuk menyempurnakan kurikulum 2013, sekaligus ada penyederhanaan pada materi esensial jadi lebih fokus. Dalam kurikulum merdeka ini guru lebih menggali potensi dan minat anak. Jadi anak diberikan keleluasaan untuk memilih minatnya sendiri, guru yang akan mengembangkannya," jelasnya.

Menurut Alex, guru sangat berperan dalam proses implementasi kurikulum merdeka belajar ini. Pasalnya kata dia, guru didorong menciptakan formula belajar untuk membuat peserta didik terasa nyaman di dalam kelas.

ADVERTISEMENT

Demi memenuhi itu, lanjut Alex, Dinas Pendidikan Tana Toraja sudah melakukan pelatihan kepada guru-guru mengenai implementasi kurikulum merdeka. Hal ini demi meminimalisir kesalahan yang akan terjadi.

"Kami sudah melakukan pelatihan bimbingan teknis kepada guru se-Kabupaten Tana Toraja, itu untuk meminimalisir kesalahan yang akan terjadi. Tapi kami rasa guru-guru di sini sudah paham mengenai penerapan kurikulum baru ini," ujarnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Sekolah SMP Kristen Makale, Yotham Pasumbung mengutarakan, sudah menerapkan kurikulum merdeka di tahun ajaran baru ini untuk kelas VII. Dia mengaku, selama penerapan kurikulum baru itu tidak ada kendala yang dialami. Bahkan, peserta didik terlihat sangat nyaman dan menikmati proses pembelajaran.

"Sudah sekitar sebulan kami terapkan. Selama penerapan tidak ada kendala, malah anak-anak terlihat sangat senang karena bisa memaksimalkan minat mereka," ucapnya.

Yotham menambahkan, selama penerapan kurikulum merdeka ini juga, peserta didik tidak lagi terkekang selama proses belajar. Ditambah lagi guru didorong membuat inovasi-inovasi materi pembelajaran.

"Anak-anak tidak boleh terkekang lagi, harus menunjukkan skill-nya masing-masing. Begitupun dengan guru, harus selalu membuat inovasi," tandasnya.




(asm/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads