China mulai menembakkan proyektil kecil dari wilayah China daratan ke Selat Taiwan. Enam zona perairan yang mengelilingi Taiwan dijadikan China sebagai lokasi latihan militer besar-besaran.
"Serangan presisi dilancarkan di area-area spesifik di bagian timur Selat Taiwan dan hasil yang diharapkan tercapai," demikian pernyataan Komando Zona Timur pada militer China.
Selain itu, disebutkan militer China juga melibatkan Angkatan Laut, Angkatan Udara dan departemen-departemen lainnya dalan latihan militer besar-besaran tersebut. Latihan ini akan digelar China hingga Minggu (7/8) nanti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Enam area utama di sekitar pulau itu telah dipilih untuk latihan tempur yang sebenarnya ini dan selama periode ini, kapal dan pesawat terkait tidak seharusnya memasuki perairan dan wilayah udara yang relevan," demikian laporan televisi pemerintah China, CCTV seperti dilansir dari detikNews yang mengutip AFP, Kamis (4/8/2022).
Sejumlah proyektil yang mengudara di angkasa disaksikan sejumlah jurnalis AFP yang berada di pulau perbatasan Pingtan. Kepulan asap dan suara keras terdengar sekitar pukul 13.13 waktu setempat usai proyektil mengudara.
AFP tidak dalam posisi untuk mengidentifikasi proyektil itu, yang menurut para jurnalis AFP, ditembakkan dari sekitar instalasi militer terdekat. Tidak diketahui juga sasaran tepat dari proyektil itu
Media nasional pemerintah China, Global Times sebelumnya dengan mengutip sejumlah analis militer menyebut bahwa latihan militer besar-besaran semacam itu 'belum pernah terjadi sebelumnya. Disebutkan juga bahwa rudal-rudal akan mengudara di atas wilayah Taiwan untuk pertama kalinya.
"Ini adalah pertama kalinya PLA (Angkatan Bersenjata China) akan meluncurkan artileri jarak jauh secara langsung melintasi Selat Taiwan," sebut Global Times dalam laporannya.
Kementerian Pertahanan Taiwan dalam tanggapannya menyatakan pihaknya memantau secara cermat latihan militer China itu.
"Kementerian Pertahanan Nasional menekankan bahwa pihaknya akan menjunjung tinggi prinsip mempersiapkan perang tanpa mencari perang, dan dengan sikap sikap yang tidak meningkatkan konflik dan memicu perselisihan," tegas Kementerian Pertahanan Taiwan dalam pernyataannya.
(tau/sar)