Ni'matullah Copot Ketua Demokrat Maros, Barru dan Takalar

Ni'matullah Copot Ketua Demokrat Maros, Barru dan Takalar

Xenoc Zulyunico Ginting - detikSulsel
Rabu, 03 Agu 2022 11:03 WIB
Ketua DPD Demokrat Sulsel Nimatullah.
Foto: Ketua DPD Demokrat Sulsel Ni'matullah. (Andi Nur Isman/detikSulsel)
Makassar -

Ketua DPD Demokrat Sulsel Ni'matullah atau Ulla mencopot ketua DPC Demokrat Maros, Barru, dan Takalar. Pencopotan itu dilakukan karena ketiganya dianggap tidak aktif dalam mempersiapkan verifikasi partai politik.

"Mereka tidak akomodatif dalam mempersiapkan administrasi partai di kabupaten masing-masing, untuk kebutuhan verifikasi partai politik," kata Ketua BPOKK DPD Demokrat Sulsel, Muhammad Aslan kepada detikSulsel, Rabu (3/8/2022).

Ketiga DPC yang dicopot yakni Ketua DPC Demokrat Maros Amirullah Nur Saenong, Ketua Demokrat Barru Irmawati Syahrir, dan Ketua DPC Takalar Jefri Timbo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka bertiga ini sebelumnya sudah dikenakan SP2 oleh DPD Demokrat Sulsel," tambah Aslan.

Untuk menjalankan roda organisasi, Demokrat Sulsel kata dia sudah menunjuk tiga pelaksana tugas (Plt) di ketiga daerah itu. Yaitu Plt Ketua DPC Maros Muhammad Danial, Plt Ketua DPC Barru Ridha Ade Irawan, dan Plt Ketua DPC Takalar Wahyuddin Syahruddin.

ADVERTISEMENT

Irmawati Syahrir yang dikonfirmasi membenarkan dirinya saat ini bukan lagi Ketua DPC Demokrat Barru. Dirinya juga sudah mendapat informasi terkait penggantiannya itu.

"Sekarang saya bukan lagi ketua Demokrat Barru," ujar Irma.

Diketahui, ketiga Ketua DPC Demokrat yang dicopot Ni'matullah ini adalah loyalis Ilham Arief Sirajuddin (IAS) dalam Musda Demokrat Sulsel akhir tahun lalu.

Ni'matullah dan IAS saat itu memperebutkan 26 suara pemilih. 24 suara DPC, 1 suara DPD, dan 1 suara DPP.

Dari perebutan suara di Musda IAS meraih 16 suara DPC, Ni'matulah 9 suara (8 DPC dan 1 DPD), sedangkan 1 suara DPP abstain.

Namun Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) akhirnya memutuskan Ni'matullah kembali terpilih menjadi Ketua DPD Demokrat Sulsel. IAS yang meraih suara terbanyak di Musda namun tak dipilih AHY kemudian memilih hengkang ke Partai Golkar.




(ftk/tau)

Hide Ads