Sandiaga Uno Minta Batik Motif Mangrove di Desa Budo Sulut Dikembangkan

Sulawesi Utara

Sandiaga Uno Minta Batik Motif Mangrove di Desa Budo Sulut Dikembangkan

Trisno Mais - detikSulsel
Sabtu, 30 Jul 2022 00:15 WIB
Menteri Sandiaga Uno saat berkunjung ke Desa Budo.
Foto: Menteri Sandiaga Uno saat berkunjung ke Desa Budo. (Trisno Mais/detikcom)
Minahasa Utara -

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno memberi atensi pada pengembangan Desa Budo, Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Sulawesi Utara (Sulut). Desa wisata tersebut punya potensi batik bermotif mangrove andalan yang harus terus dikembangkan.

"Harapannya fashion batik motifnya mangrove bisa menjadi andalan," kata Sandiaga saat berkunjung di Desa Budo pada Jumat (29/7/2022).

Sandiaga menambahkan, kawasan hutan mangrove di Desa Budo punya daya tarik tersendiri. Masyarakat harus memanfaatkan dan mengelola keberadaan mangrove, supaya terbukanya peluang usaha baru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia pun mendorong masyarakat dapat memanfaatkan kunjungan wisatawan yang berkunjung ke desa wisata itu. untuk menawarkan produk-produk lokal yang dapat dibawa pulang sebagai oleh-oleh.

"Mangrove ini salah satu daya tarik Desa Budo. Jadi ada salah satu yang mereka bawa pulang, dan salah satunya adalah batik bermotif mangrove," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, batik bermotif mangrove punya nilai jual tinggi bahkan bisa mendominasi dari segi ekspor. Hal ini bisa jadi peluang yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk membuka lapangan kerja baru.

"Alangkah baiknya kalau Desa Budo mengembangkan ini dan pada satu saat ikut menyumbangkan kepada peningkatan lapangan kerja," tutur Sandiaga.

Untuk diketahui, Desa Budo merupakan salah satu desa yang masuk dalam kategori 50 Besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022. Desa wisata punya kawasan lahan mangrove sebesar 30 hektare (ha) ini diharapkan mendukung pengembangan Likupang sebagai destinasi super prioritas.

"Harapannya Likupang ini jadi quality tourism, dan Desa Budo ini menjadi desa sustainable tourism," imbuhnya.

Sandiaga lalu menjabarkan alasan Kemenparekraf memilih Desa Budo masuk dalam 50 Besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022. Salah satunya karena keindahan alam dan kuliner khas desa.

"Karena kategori daya tarik alam yang luar biasa kenapa Desa Budo jadi terpilih, karena kategori daya tarik alam yang luar biasa, kulinernya luar biasa," jelasnya.

Sandiaga pengembangan destinasi wisata perlu didukung dengan peningkatan kapasitas SDM. Makanya perlu dilakukan pelatihan terhadap masyarakat lokal yang didorong sebagai pengelola destinasi wisata tersebut.

"Mungkin nanti pelatihannya seperti apa, SDM-nya. Karena alamnya luar biasa, jadi tinggal produk -produk ekonomi kreatif dan wisata bawah air," pungkas Sandiaga.




(sar/tau)

Hide Ads