Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa angkat bicara terkait satu kontainer berisi 618 senjata milik US Army yang disegel di Pelabuhan Panjang, Lampung. Andika menegaskan senjata tersebut tidak ilegal.
"Jadi yang kemudian kemarin di Pelabuhan Panjang Bandar Lampung itu adalah miss. Tetapi itu bukan sesuatu yang kemudian menjadi ilegal. Itu yang kita klarifikasi. Karena memang tugas dari perwakilan negara asing militer negara asing yang akan menjelaskan. Kita mengkonfirmasi apakah ini masuk dari perangkat material dari militer. Kalau iya kita buatkan approval-nya,," ungkap Andika di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu (24/7/2022).
Andika menuturkan insiden di Lampung tersebut hanya masalah kesalahpahaman di lapangan. Kesalahpahaman ini sudah diselesaikan setelah ada konfirmasi ulang ke perwakilan Amerika di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi proses kemarin itu miss di bawah tapi di pihak mereka, yang sebetulnya tidak ada masalah. Karena segera kita konfirmasi ke perwakilan militer dari Amerika., dalam hal ini di kantor atas pertahanan, khususnya yaitu office of the defence cooperation," beber Andika.
Apalagi sudah dilakukan pemberian security clearance. Selain itu, mekanisme kedatangan dari luar negeri yang tidak terjadwal juga sudah dilakukan.
"Jadi proses dan mekanisme pemberian security clearance ini sudah selalu kita lakukan bahkan untuk kedatangan yang tidak terjadwal itu ada mekanisme. Nggak ada jadwal, nggak rencana tetap, bisa asal kita juga verify atau kita konfirmasi," tuturnya.
Kontainer Berisi 618 Senjata untuk Latihan Gabungan
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menuturkan kontainer berisi senjata yang disegel di Lampung belum dimasukkan ke dalam izin keamanan oleh AS. Senjata tersebut rencananya akan digunakan untuk latihan gabungan.
"Senjata yang belum masuk dalam daftar security clearance request ya permintaan security clearance itu senjata perorangan semua jumlahnya 618," bebernya.
Senjata tersebut kata Andika akan digunakan untuk latihan gabungan yang diikuti 1.125 personel TNI AS dalam program Garuda Shield.
"Sedangkan personel dari AS yang akan terlibat dalam latihan nanti total adalah sekitar 1.125," tuturnya.
(tau/sar)