Keluarga Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J menepis sejumlah pengakuan Pemeriksa Utama Divpropam Polri Kombes Leonardo Simatupang. Salah satunya soal pengakuan Kombes Leonardo yang menyebut tidak melarang keluarga membuka peti mati Brigadir J.
"Bohong itu, awalnya dia (Kombes Leo) bilang anak kita ini sudah meninggal, nanti bikin hati gimana, tambah sedih, apalagi sudah diautopsi, datang kakak saya (ibu Brigadir J) bilang saya harus lihat untuk terakhir kali bagaimana kondisi anak saya, saya yang membesarkan dia, jadi saya mau lihat untuk yang terakhir kali. Yang disampaikannya bohong, bukti ada juga sama kami," jelas Tante Brigadir J, Rohani Simanjuntak seperti dilansir dari detikSumut, Jumat (22/7/2022) malam.
Selain itu, Rohani menambahkan Kombes Leonardo juga berbohong dengan menyebut Karo Paminal Brigjen Hendra Kurniawan datang ke Jambi atas permintaan keluarga Brigadir J. Rohani mengaku pihak keluarga bahkan heran atas kedatangan Brigjen Hendra usai pemakaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak ada kami minta itu datang ke sini, tak ada, kami pun heran, tiba-tiba datang malam itu," ujar Rohani.
Brigjen Hendra Kurniawan disebut datang ke rumah duka pada malam hari setelah jasad Brigadir J dikebumikan untuk menyampaikan kronologi peristiwa kematian Brigadir J. Namun, menurut Rohani hal yang disampaikan justru membuat keluarga merasa diintimidasi.
"Bikin hati kami kecewa, kek intimidasi kami, dia cuma menyampaikan kronologis, tapi di hati kami tidak terima," jelasnya.
Pengakuan Kombes Leonardo
Sebelumnya, Kombes Leonardo menjelaskan perihal kehadiran Brigjen Hendra di Jambi yang disebut melarang membuka peti jenazah. Kombes Leonardo mengatakan bahwa Brigjen Hendra baru datang ke kediaman Brigadir J usai pemakaman.
Kombes Leonardo menyebut Brigjen Hendra datang ke Jambi atas permintaan keluarga Brigadir J untuk menjelaskan kronologi peristiwa.
"Itupun karena permintaan dari keluarga untuk menjelaskan kronologi," ujarnya dikutip dari detikNews, Rabu (20/7).
Selain itu, Kombes Leonardo menegaskan bahwa yang mengantarkan jenazah Brigadir J ke Jambi adalah dirinya, bukan Brigjen Hendra seperti yang dituduhkan. Dia juga mengaku tidak pernah melarang keluarga untuk membuka peti Brigadir J.
"Tidak pernah ada saya untuk melarang buka peti ya, karena nggak bagus dilihat keluarga, kita punya keluarga juga," ucapnya.
(tau/asm)