Kualitas pelayanan RSUD Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara (Sulut) disorot. Wakil Ketua (Waka) DPRD Kepulauan Talaud Jekmon Amisi mengungkapkan ada seorang bayi yang meninggal saat masih dalam kandungan karena obat-obatan yang dibutuhkan pasien tidak tersedia.
"Pasien sangat darurat mau dioperasi tidak bisa karena obat dan alat operasi tidak ada sehingga bayi meninggal dalam kandungan," kata Jekmon kepada detikcom, Rabu (13/7/2022).
Jekmon mengaku menerima sejumlah keluhan dari sejumlah pasien rumah sakit atas buruknya pelayanan di rumah sakit. Jekmon menyebut keluhan tersebut dia dengar secara langsung saat menjenguk pasien.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya ke rumah sakit menjenguk pasien. Kemudian bertemu dengan banyak pasien dan mereka mengeluh," kata dia.
Jekmon juga menyinggung dia menjenguk saudaranya yang sedang sakit dan dirawat di RSUD Kepulauan Talaud pada Selasa (12/7). Saat itulah Jekmon mendapatkan keluhan sejumlah keluarga pasien.
Jekmon kemudian ikut melaporkan ada warga tidak dapat dilayani pihak rumah sakit meski mempunyai BPJS Kesehatan. Akibatnya pasien harus membeli obat di luar rumah sakit tanpa menggunakan BPJS.
"Sangat memprihatinkan dan mengharukan kondisi rumah sakit umum daerah. Pasien telantar, obat tidak ada sehingga BPJS tidak berguna. Karena obat habis, jadi pasien membeli obat-obatan di luar rumah sakit," jelas dia.
Tak sampai di situ, Jekmon juga mengungkapkan ada masyarakat yang mengeluh karena tidak mendapatkan transfusi darah dengan alasan alat medis di rumah sakit itu sudah rusak.
"Pasien darurat mau transfusi darah tidak ditangani karena alat untuk transfusi darah sudah tidak ada," ucap dia.
Padahal menurut Jekmon, DPRD Kepulauan Talaud secara kelembagaan sudah beberapa kali menyampaikan aspirasi masyarakat ke pihak rumah sakit. Namun upaya itu tidak ditindaklanjuti.
"Kami sudah sering bilang di Paripurna DPRD. Secara formal sudah disampaikan bahwa rumah sakit kekurangan obat, keberadaan rumah sakit memprihatinkan, tenaga medis, kebersihan, kami sudah sampaikan di Paripurna terkait kekurangan itu. Sudah habis kesabaran makanya status di medsos," katanya.
detikcom mengkonfirmasi Direktur RSUD Kepulauan Talaud, Susanti Essing. Sayangnya yang bersangkutan enggan menanggapi keluhan dan kritikan yang dilayangkan ke pihaknya.
"Saya belum mau diwawancarai yah," katanya.
(hmw/sar)