PMK Kian Mewabah di Sulsel Usai 4 Kerbau di Bone Dinyatakan Suspek

PMK Kian Mewabah di Sulsel Usai 4 Kerbau di Bone Dinyatakan Suspek

Tim detikSulsel - detikSulsel
Selasa, 12 Jul 2022 08:30 WIB
Pasar hewan di Toraja Utara ditutup buntut temuan gejala PMK pada 7 ekor kerbau (Dok. Istimewa).
Foto: Pasar hewan di Toraja Utara ditutup buntut temuan gejala PMK pada 7 ekor kerbau (Dok. Istimewa).
Makassar -

4 kerbau di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) dilaporkan suspek penyakit mulut dan kuku atau PMK. Penyebaran kasus suspek di Bone ini berasal dari kerbau yang didatangkan dari Toraja Utara.

"Ada 4 ekor suspek di Kabupaten Bone. Sampelnya sudah dikirim ke laboratorium," ungkap Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel Nurlina Saking kepada detikSulsel, Senin (11/7/2022).

Setelah dilakukan investigasi, 4 kerbau suspek PMK ini didatangkan dari Toraja Utara. Namun kerbau ini didatangkan ke Bone saat belum ada kasus PMK di Toraja Utara muncul.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada saat penemuan (kasus PMK) di Toraja Utara, itukan lockdown tuh, nah kerbau ini tiba ke Bone sebelum ada temuan kasus di sana. Nanti pi sudah sampai di Bone baru diketahui kalau bergejala juga," tuturnya.

Nurlina menuturkan, pihaknya memberikan antiobiotik dan vitamin untuk hewan ternak yang terjangkiti. Pengobatan ini terutama dilakukan kepada kerbau-kerbau yang sakit di Tana Toraja dan Toraja Utara.

ADVERTISEMENT

"Informasi dokter hewan, ternaknya sudah bisa makan. Jadi proses recovery-nya sudah berjalan," tuturnya.

Bahkan untuk mengembalikan nafsu makan hewan yang terjangkit PMK dengan menambahkan feed additives atau suplai imbuhan pakan. Juga dilakukan disinfeksi terutama pada tempat-tempat kasus positif PMK ditemukan. Pihaknya meminta kepada dinas kabupaten/kota meningkatkan lokasi disinfeksi.

"Suplai imbuhan pakan (feed additives) di makanan dan minuman kerbau membantu pemulihan. Tindakan disinfeksi di lokasi-lokasi penemuan kasus ditingkatkan," terangnya.

Sebagai bentuk kelanjutan program pencegahan PMK, dalam 2 hari ke depan pihaknya akan mengadakan ring vaksinasi untuk hewan di Tana Toraja dan Toraja Utara. Vaksinasi dilakukan dengan jarak 3 kilometer dari lokasi penemuan kasus.

"Kita usahakan dua hari ke depan sudah lakukan vaksinasi, kami ambil 3-5 kilometer dari ring pertama (lokasi kasus positif ditemukan), kami segera bimbing para dokter hewan di kabupaten untuk vaksinasi (PMK)," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, Pemprov Sulsel melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Sulsel menurunkan tim untuk menelusuri sumber penularan terhadap 71 kerbau di Kabupaten Toraja Utara (Torut), yang terkonfirmasi positif penyakit mulut dan kaki atau PMK. Suplai lalu lintas ternak kini makin diperketat.

"Kemarin sudah turun tim satgas crisis center kewaspadaan dini PMK dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi. Untuk mendampingi tim dinas terkait di sana untuk melakukan pendampingan penelusuran," beber Nurlina Saking kepada detikSulsel, Minggu (10/7).

Tim satgas tersebut sekaligus membawa obat-obat, disinfektan hingga antibiotik. Lina menyebut pihaknya juga sedang mempersiapkan pendistribusian vaksin PMK.




(tau/sar)

Hide Ads