Wabah Meluas, 4 Kerbau di Bone Dilaporkan Suspek PMK

Wabah Meluas, 4 Kerbau di Bone Dilaporkan Suspek PMK

Darmawanti Adellia Adipradana - detikSulsel
Senin, 11 Jul 2022 22:26 WIB
Di Toraja ada pasar khusus hewan yang terletak di sebuah pasar Bolu, kabupaten Toraja Utara.
Ilustrasi kerbau terjangkit PMK (Foto: Rachman Haryanto)
Makassar - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulawesi Selatan (Sulsel) mengungkap temuan 4 kerbau di Bone yang memiliki gejala penyakit mulut dan kuku atau PMK. Hewan ternak yang dinyatakan suspek PMK ini berasal dari Toraja Utara.

"Ada 4 ekor suspek di Kabupaten Bone. Sampelnya sudah dikirim ke laboratorium," ungkap Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel Nurlina Saking kepada detikSulsel, Senin (11/7/2022).

Nurlina menuturkan setelah ditelusuri, 4 kerbau suspek PMK ini didatangkan dari Toraja Utara. Kerbau ini masuk ke Bone sebelum ada temuan kasus PMK di Toraja Utara.

"Pada saat penemuan (kasus PMK) di Toraja Utara, itukan lockdown tuh, nah kerbau ini tiba ke Bone sebelum ada temuan kasus di sana. Nanti pi sudah sampai di Bone baru diketahui kalau bergejala juga," jelasnya.

Untuk penanganan hewan yang terjangkit PMK, pihaknya mengobati dengan pemberian antibiotik dan vitamin. Terutama pengobatan dilakukan pada kerbau-kerbau yang sakit di Tana Toraja dan Toraja Utara.

"Informasi dokter hewan hari ini besoknya itu ternaknya sudah bisa makan. Jadi proses recovery-nya sudah berjalan," jelasnya.

Selain itu, upaya mengembalikan nafsu makan hewan yang terjangkit PMK dengan menambahkan feed additives atau suplai imbuhan pakan. Juga dilakukan disinfeksi terutama pada tempat-tempat kasus positif PMK ditemukan. Pihaknya meminta kepada dinas kabupaten/kota meningkatkan lokasi disinfeksi.

"Suplai imbuhan pakan (feed additives) di makanan dan minuman kerbau membantu pemulihan. Tindakan disinfeksi di lokasi-lokasi penemuan kasus ditingkatkan," jelasnya.

Selain itu, dalam 2 hari kedepan pihaknya akan mengadakan ring vaksinasi untuk hewan di Tana Toraja dan Toraja Utara. Vaksinasi dilakukan dengan jarak 3 kilometer dari lokasi penemuan kasus.

"Kita usahakan dua hari kedepan sudah lakukan vaksinasi, kami ambil 3-5 kilometer dari ring pertama (lokasi kasus positif ditemukan), kami segera bimbing para dokter hewan di kabupaten untuk vaksinasi (PMK)," terangnya.

Sebelumnya diberitakan, temuan 18 kerbau di Tana Toraja yang suspek PMK membuat daerah lain di Sulsel waspada. Jeneponto dan Bone disebut sudah menutup lalu lintas jual beli ternak.

"Jeneponto dan Bone itu yang sudah melakukan penutupan (sementara). Tentu saja Toraja juga, kan sudah ada yang suspek," ungkap Nurlina Saking kepada detikSulsel, Rabu (6/7).

Nurlina menuturkan 18 kerbau di Toraja ini memang terindikasi ada gejala PMK. Bahkan sudah masuk kategori suspek PMK.

"Iya, sudah masuk. Tim kita juga sudah turun ke lapangan sudah melakukan inspeksi tadi, jadi memang gejalanya suspek PMK," tuturnya.


(tau/sar)

Hide Ads