Ortu Serbu SMAN 1 Makassar Protes Tak Kebagian Antrean Verifikasi PPDB

PPDB Sulsel 2022

Ortu Serbu SMAN 1 Makassar Protes Tak Kebagian Antrean Verifikasi PPDB

Darmawanti Adellia Adipradana - detikSulsel
Selasa, 05 Jul 2022 15:36 WIB
Sejumlah orang tua pendaftar mendatangi SMAN 1 Makassar protes sistem antrean verifikasi PPDB
Sejumlah orang tua pendaftar mendatangi SMAN 1 Makassar protes sistem antrean verifikasi PPDB (Foto: Darmawanti/detikSulsel)
Makassar -

Sejumlah orang tua (ortu) pendaftar di SMAN 1 Makassar datang menyerbu ke sekolah. Mereka memprotes sistem verifikasi dokumen penerimaan peserta didik baru (PPDB) karena tidak kebagian nomor antrean.

Pantauan detikSulsel, Selasa (5/7/2022) pukul 08.00 Wita, ortu para calon siswa ini sudah sudah memenuhi area lapangan SMAN 1 Makassar. Mereka berkerumun menunggu pengumuman pembagian nomor antrean verifikasi dokumen.

"Kemarin Senin (4/7) saya datang, tapi ditolak, datang lagi, disuruh datang hari ini. Katanya nomor antrean sudah habis, tapi saya dari pagi belum lihat dimana pembagian nomor antrean," ucap salah satu orang tua pendaftar Ria kepada detikSulsel, Selasa (5/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ria mengaku kemarin berkas anaknya ditolak panitia karena kartu vaksin yang dilampirkannnya tidak sesuai format. Panitia meminta sertifikat vaksin yang diakses melalui aplikasi PeduliLindungi, dirinya pun pulang untuk mengurus sertifikat vaksin.

"Saat datang siang harinya, panitia bilang nomor antrean telah habis. Saya kan lama karena harus dulu urus itu sertifikatnya, pas sudah ada ternyata disuruh datang lagi besoknya," keluhnya.

ADVERTISEMENT

Sementara, orang tua pendaftar lainnya, Anna mengaku sudah dua hari datang namun tak mendapatkan nomor antrean verifikasi. Padahal dia mengaku datang sejak pagi.

"Dari kemarin saya dibilangnya habis, ini tidak tahu dimana ambil antrean lagi," paparnya.

Saat panitia mulai memanggil nomor urut verifikasi, orang tua pendaftar yang berkerumun tiba-tiba datang menyerbu. Mereka bahkan masuk ke ruang operator.

"Masa tiba-tiba nomor urut 200 dipanggil. Sementara kita dari pagi datang tidak pernah dengar ada nomor urut 1 dipanggil," keluhnya.

Sementara, Ketua Panitia PPDB SMAN 1 Makassar Mustari mengatakan kerumunan orang tua siswa pada saat zonasi merupakan hal yang normal. Sebab, orang tua yang sudah mendaftarkan anaknya ingin segera diverifikasi berkasnya.

"Animo masyarakat kan sudah daftar online langsung mau diverifikasi," jelasnya.

Apalagi jangka waktu verifikasi offline yang dibuka hanya 4 hari. Ini disebutnya tidak memadai karena untuk melakukan verifikasi berkas 1 pendaftar saja menghabiskan waktu 5 menit.

"Faktor waktu (verifikasi 4-7 Juli). Sementara kita hanya punya 11 operator yang melayani ratusan pendaftar. Jadi memang agak makan waktu untuk verifikasi offlinenya," tukasnya.




(tau/sar)

Hide Ads