Dinas Perhubungan (Dishub) Sulawesi Selatan (Sulsel) membantah pernyataan anggota komisi V DPR RI Muhammad Aras yang menyebut proyek Teman Bus Trans Mamminasata mubazir. Dishub Sulsel menyebut justru armada Teman Bus terus mengalami peningkatan penumpang.
"Ukurannya apa (menilai mubazir). Sementara kebutuhan (armada) Teman Bus untuk penumpang semakin meningkat," ungkap pelaksana harian (Plh) Kepala Dishub Sulsel Aruddini kepada detikSulsel, Jumat (1/7/2022).
Program buy the service (BTS) Kemenhub ini menurut Aruddini saat ini melayani 4 koridor. Dia mengklaim permintaan armada bus Trans Mamminasata meningkat. Terutama di koridor 1 yang melayani rute Pelabuhan Galesong Takalar-Mal Panakkukang Makassar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini sudah 70 ribu penumpang. Ini melayani Takalar-Makassar," tuturnya.
Aruddini menambahkan, armada Teman Bus diklaim sangat dinanti masyarakat Takalar. Armadanya dinilai membantu warga Takalar yang banyak juga beraktivitas di Makassar.
"Malah kalau Teman Bus ini ditarik, warga Takalar akan protes. Teman Bus sudah jadi kebutuhan karena membantu warga Takalar ke Makassar," tuturnya.
Diakui Aruddani, memang masih ada hambatan sejak armada Teman Bus Trans Mamminasata di Sulsel. Salah satunya masih kerap mendapat penolakan atau demo dari sopir pete-pete atau angkot di Makassar.
"Ini lantaran rute Teman Bus dianggap mengganggu trayek pete-pete yang selama ini sudah beroperasi. Terutama koridor 1 dan koridor 2," jelasnya.
Namun untuk koridor 1 disebut Aruddini tak ada lagi persoalan. Tersisa di koridor 2 yang melayani rute Mal Panakkukang Makassar-Bandara Internasional Sultan Hasanuddin yang masih kerap ada permasalahan dengan sopir angkot.
"Koridor 2 ini yang masih akan kita rundingkan. Sepanjang rute ini armada Teman Bus dilarang menaikkan dan menurunkan penumpang," tukasnya
Untuk diketahui, program BTS ini dijalankan Kemenhub di beberapa provinsi di Indonesia termasuk di Sulsel. Armada Teman Bus di Sulsel ini dinamakan bus Trans Mamminasata yang melayani Kota Makassar dan sekitarnya.
Program ini kemudian dikritik anggota Komisi V DPR RI Muhammad Aras. Dia menilai proyek bus BTS di Sulsel menjadi mubazir lantaran kerap kosong penumpang. Kritikannya ini viral di media sosial Twitter.
Video yang menjadi perbincangan di media sosial itu merupakan bagian dari kritik Aras dalam rapat kerja dengan Dirjen Hubungan Darat Kemenhub dan BPTJ, Rabu (29/6). Aras mengaku bersyukur BTS berfungsi di Sulsel namun dia memberi catatan berdasarkan pengalaman yang dilihatnya langsung.
"Kemudian yang selanjutnya, ini saya melihat apa yang disampaikan Pak Ketua tadi terkait BTS di Sulawesi Selatan alhamdulillah sudah berfungsi, Pak. Tapi sayangnya, kebetulan itu setiap hari lewat depan rumah saya, hampir setiap hari itu isinya kosong. Hampir setiap hari isinya kosong," kata Aras seperti dilihat di akun YouTube Komisi V DPR RI Channel, Kamis (30/6).
Legislator daerah pemilihan Sulsel II ini menilai fasilitas transportasi publik kini kurang diminati masyarakat. Sebab, masyarakat memiliki kendaraan pribadi dan fasilitas lainnya.
"Hari ini untuk kendaraan yang memuat penumpang massal, itu terlalu tidak diminati lagi hari ini. Karena fasilitas-fasilitas di masyarakat sudah cukup lumayan banyak," pungkasnya.