Legislator DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) menduga ada praktik-titip menitip siswa di penerimaan peserta didik baru (PPDB) Sulsel 2022. Namun Dinas Pendidikan (Disdik) Sulsel membantah dugaan tersebut.
"Saya tidak mau menerima ada oknum di sekolah yang mengambil kuota. Dan ini ada indikasi. Karena kadangkala masih banyak praktik titip-menitip siswa," ungkap Anggota Komisi E DPRD Susel Bidang Pendidikan Ismail Bachtiar dalam rapat kerja bersama Dinas Pendidikan (Disdik) Sulsel, Selasa (28/6/2022).
Menurut Ismail, praktik curang ini dinilainya masih terjadi selama PPDB berlangsung. Aksi titip menitip siswa ini disebutnya terjadi terutama di jalur penerimaan afirmasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu karena yang sebenarnya melakukan verifikasi adalah sekolah. Dan itu bukan online, tapi manual. Karena saya sudah menemukan datanya, dan ada kami melihat praktik (titip menitip) yang tidak sesuai juknis yang ada," terangnya.
Sementara, Sekretaris Disdik Sulsel Harpansa membantah dugaan praktik titip menitip siswa di PPDB Sulsel 2022. Apalagi pihaknya sudah mewanti-wanti operator dan seluruh kepala sekolah agar tidak berbuat curang.
"Kita sudah melakukan bimbingan terhadap seluruh operator dan kepala sekolah untuk tidak melakukan gerakan di luar juknis (petunjuk teknis). Harus sesuai dengan juknis," kata Harpansa.
DPRD Sulsel Nilai Daya Tampung PPDB Masih Minim
Daya tampung PPDB Sulsel 2022 dinilai DPRD Sulsel masih minim. Sehingga DPRD meminta Pemprov meminta ada tambahan SMAN baru.
"Yang jadi persoalan juga adalah daya tampung (SMA) dibanding yang lulus SMP jauh lebih sedikit," kata Anggota Komisi E DPRD Sulsel Rusdin Tabi dalam rapat kerja bersama Dinas Disdik Sulsel di Gedung DPRD Sulsel, Selasa (28/6).
Legislator Komisi E lainnya Muh Irfan AB juga menilai setiap tahun PPDB Sulsel bermasalah karena daya tampung terutama di Kota Makassar. Sehingga pihaknya juga mendorong agar ada tambahan sekolah baru di Makassar.
"Nah kita mau mendorong agar kita bisa menambah sekolah (SMA) baru di Makassar, katakanlah 2, 3, atau 4 unit," kata Irfan.