Daya tampung penerimaan peserta didik baru (PPDB) Sulawesi Selatan (Sulsel) dinilai minim. DPRD Sulsel lantas mengusulkan agar Pemprov menambah SMAN baru.
"Yang jadi persoalan juga adalah daya tampung (SMA) dibanding yang lulus SMP jauh lebih sedikit," kata Anggota Komisi E DPRD Sulsel Rusdin Tabi dalam rapat kerja bersama Dinas Pendidikan (Disdik) Sulsel di Gedung DPRD Sulsel, Selasa (28/6/2022).
Merujuk data Kemendikbud, lulusan SMP dan MTs mencapai 157.109 siswa tahun ini. Sementara PPDB Sulsel 2022 yang dibuka daya tampungnya hanya sekitar 119.490 kursi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pendirian SMAN baru ini sangat diperlukan karena banyaknya persoalan. Terutama di jalur zonasi," ungkap legislator Gerindra ini.
Menurut Rusdin, pembangunan SMAN baru sangat memungkinkan di Makassar. Tahun lalu, Disdik Sulsel sudah merealisasikan satu SMA baru, yakni SMAN 23 Makassar. Apalagi Pemprov ada aset lahan yang bisa dimanfaatkan untuk menambah sekolah.
"Ada (lahan) kita di Maccini untuk mengisi satu SMA yang kosong di kecamatan itu. Di situ dulu didesain titiknya untuk pembukaan SMA, tolong itu dikawal baik-baik," tuturnya.
Legislator Sulsel lainnya Muh Irfan AB juga sepakat bila ada tambahan sekolah baru. Menurutnya daya tampung selalu menjadi persoalan PPDB terutama di Kota Makassar.
"Nah kita mau mendorong agar kita bisa menambah sekolah (SMA) baru di Makassar, katakanlah 2, 3, atau 4 unit," beber Irfan.
Menurutnya, Disdik Sulsel tak perlu berpikir panjang. Pembangunan sekolah baru dinilainya mendesak. Sehingga dia meminta kebutuhan anggaran segera dihitung agar pembangunan bisa dimulai 2023.
"Disdik pernah mendorong lahirnya SMA 23, apakah tertutup kemungkinan lahirnya satu lagi untuk mengatasi masalah ini. Menurut saya ini bisa menjadi solusi," jelasnya.
Sementara, Sekretaris Disdik Sulsel Harpansa menjelaskan rencana pembangunan sekolah baru bisa saja dilakukan. Namun ada sejumlah hal yang harus diperhitungkan.
"Harus ada survei lokasi dulu dimana lahannya. Setelah lahannya kita dapat dan itu tidak bersoal, maka kemungkinan itu bisa kita wujudkan," ujar Harpansa.
Harpansa menuturkan kendati sekolah negeri sekalipun tidak sanggup menampung lulusan SMP dan sederajat, masih ada sekolah swasta. Jadi daya tampung secara keseluruhan sebenarnya tak ada persoalan.
"Mendirikan sekolah baru juga tidak mudah. Memungkinkan, namun perlu dikaji ketersediaan guru juga," tukasnya.
(tau/sar)