.webp)
Jembatan gantung yang menjadi akses tercepat penghubung Kecamatan Baebunta dan Kecamatan Masamba, Luwu Utara (Lutra), Sulawesi Selatan (Sulsel) dikeluhkan warga setempat karena kondisinya rusak parah. Jembatan ini rusak diterjang banjir bandang 2 tahun lalu namun tak kunjung diperbaiki.
"Sudah lama sekali rusaknya itu. Penyebabnya karena banjir bandang tahun 2020 silam yang menerjang Luwu Utara," ungkap warga sekitar Lukman kepada detikSulsel, Kamis (16/6/2022).
Lukman menuturkan, kondisi jembatan tersebut makin parah sejak tahun lalu. Beberapa warga tetap nekat melintas meskipun kondisinya rusak parah. Ini karena jembatan ini menjadi akses tercepat penghubung warga 2 kecamatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mulai tahun 2021 tambah parah kondisinya. Susah juga kasian warga kalau mau melintas bahkan pernah ada warga jatuh di situ kalau tidak salah sudah 3 orang itu yang jatuh sama motornya," bebernya.
Kata Lukman, sebenarnya ada dua jalur alternatif penghubung dua kecamatan. Ada akses melewati Kapidi Kecamatan Mappedeceng dan Desa Mario Kecamatan Baebunta.
"Cuma memang agak jauh. Lebih dekat kalau masyarakat lewat sini (jembatan gantung)," tuturnya.
Menurutnya, Pemkab sebenarnya sudah pernah meninjau jembatan ini namun hingga kini tak kunjung ada perbaikan. Saat itu, Pemkab menjanjikan akan dipindahkan.
"Pernah ditinjau sama Wakil Bupati (Luwu Utara). Akan tetapi sampai sekarang belum jelas sampai dimana progresnya mereka. Janjinya kemarin tahun 2022 mau dilaksanakan tapi masuk 2022 dibilang lagi tahun 2023," bebernya.
Kadis Pekerjaan Umum (PU) Lutra Rusdi yang dihubungi detikSulsel terkait jembatan rusak ini belum memberikan tanggapan hingga berita diturunkan.
(tau/nvl)
