Bupati Yahukimo Tegaskan Pemekaran Tak Bikin Orang Papua Tersisih

Bupati Yahukimo Tegaskan Pemekaran Tak Bikin Orang Papua Tersisih

Angga Laraspati - detikSulsel
Sabtu, 11 Jun 2022 20:17 WIB
Bupati Yahukimo Didimus Yahuli
Foto: Kemendagri
Jakarta -

Bupati Yahukimo Didimus Yahuli meyakini rencana pemekaran atau dibentuknya Daerah Otonomi Baru (DOB) di Provinsi Papua akan memberikan dampak positif bagi percepatan pembangunan dan kesejahteraan di Papua. Dia menepis kekhawatiran pemekaran akan membuat orang asli Papua punah.

Hal itu disampaikannya saat Rapat Khusus Percepatan Pembangunan Kesejahteraan Sesuai dengan Wilayah Adat Papua yang berlangsung di Suni Garden Lake Hotel & Resort Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Jumat (10/6).

Didimus menekankan pemekaran bukan faktor penyebab kematian orang Papua. Ia menjabarkan kematian orang Papua disebabkan berbagai faktor, seperti HIV dan AIDS, kecelakaan lalu lintas, mabuk minuman keras, perang suku, dan sebagainya. Ia menilai pemekaran justru membuat jumlah masyarakat di suatu daerah kian banyak. Ini seperti yang terjadi di Kabupaten Yahukimo dari sebelum pemekaran, hingga dimekarkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi orang Papua mati bukan karena pemekaran, sama sekali kita harus hilangkan paradigma berpikir seperti ini," tegas Didimus dikutip dalam keterangan tertulis, Sabtu (11/6/2022).

Ia mengulas kekeliruan lain yang muncul adalah anggapan pemekaran akan membuat banyaknya mobilisasi masyarakat dari luar Papua, sehingga orang asli Papua akan tersisihkan. Misalnya, dalam hal pengisian suatu jabatan di struktur pemerintahan. Padahal, kata dia, fakta menunjukkan pemekaran yang dilakukan Papua sebelumnya, telah membuat masyarakat asli Papua menduduki jabatan strategis di organisasi pemerintahan termasuk lembaga legislatif.

ADVERTISEMENT

"Hari ini anggota DPRD Yahukimo itu 100 persen orang asli Yahukimo, semua anggota dewan di Pegunungan Tengah ini orang asli Papua semua," sebut Didimus.

Menurut Didimus pemekaran tidak akan membuat orang asli Papua terpinggirkan. Justru, pemekaran menjadi peluang bagi masyarakat Papua untuk lebih berkontribusi di berbagai bidang.

Menurut Didimus, pemekaran ini dibutuhkan salah satunya karena luasnya suatu wilayah. Ia menuturkan ada daerah di Papua yang memiliki kondisi wilayah yang begitu luas, sehingga rentang kendali pemerintahan terlalu jauh.

Didimus menegaskan upaya pemekaran tersebut harus diiringi dengan dukungan keuangan yang memadai. Dengan demikian, langkah pemekaran tersebut dapat mendukung perluasan dan percepatan pembangunan di suatu daerah.

Terhadap pandangan yang berbeda terkait pemekaran, dirinya mengajak semua pihak untuk menyikapinya secara proporsional. Ia menekankan komunikasi yang baik mesti dibangun agar tujuan pemekaran tersebut dapat dipahami oleh semua pihak.

(fhs/ega)

Hide Ads