Trauma Gempa, Pasien RSUD Mamuju Pilih Dirawat di Luar Ruangan

Sulawesi Barat

Trauma Gempa, Pasien RSUD Mamuju Pilih Dirawat di Luar Ruangan

Abdy Febriady - detikSulsel
Kamis, 09 Jun 2022 10:49 WIB
Pasien bertahan di koridor RSUD Mamuju karena khawatir gempa susulan
Pasien bertahan di koridor RSUD Mamuju karena khawatir gempa susulan (Foto: Abdy Febriady/detikcom)
Mamuju -

Sejumlah pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) memilih bertahan menjalani perawatan di luar ruangan karena trauma gempa susulan. Para pasien didampingi keluarga memenuhi koridor rumah sakit dengan infus terpasang.

Berdasarkan pantauan, Kamis (9/6/2022), pasien menjalani perawatan di koridor rumah sakit dengan sekat seadanya. Meski demikian, para petugas rumah sakit tetap berupaya maksimal memberikan pelayanan.

Pasien dan kerabat belum bersedia kembali ke ruangan perawatan. Apalagi pada Kamis (9/6) dini hari, sempat terjadi gempa susulan hingga memicu kepanikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Beginilah, rasanya dingin. Semalam sempat gempa kita panik lagi," ujar salah satu kerabat pasien Hasanuddin kepada wartawan, Kamis (9/6/2022).

Hasanuddin menyebut perawatan tentu lebih optimal bila berada di dalam ruangan namun pihaknya memilih di luar karena merasa lebih aman. Ini lantaran gempa susulan masih kerap terjadi.

ADVERTISEMENT

"Meski berharap bisa segera kembali ke ruangan, menurut saya kalau situasi masih begini, mending di luar ruangan, karena lebih aman," ungkapnya.

Sementara, Kepala Pelaksana BPBD Mamuju Muhammad Taslim Sukirno menuturkan untuk mengantisipasi terjadinya hal tidak diinginkan, pihak BPBD Kabupaten Mamuju telah mendistribusikan tenda agar dimanfaatkan para pasien selama jalani perawatan di luar ruangan.

"Kalau di RSUD sesuai permintaan saya, mereka telah diberikan tenda ukuran 20x10, kemudian di Rumah Sakit (RS) Mitra ada tiga tenda di sana untuk pasien," bebernya.

Taslim juga mengaku telah meminta pengelola rumah sakit agar tidak membawa pasien ke dalam ruangan hingga kondisi dianggap aman.

"Tidak, sampai saat ini kami larang untuk memasuki gedung para pasien. Kami akan lihat situasinya. Hari ini saya kira belum boleh masuk," pungkasnya.




(tau/sar)

Hide Ads