Kader Brigade Muslim Indonesia (BMI) Sulawesi Selatan (Sulsel) terlibat bentrok dengan sejumlah mahasiswa Papua yang menggelar demonstrasi di depan asramanya di Kota Makassar. Akibatnya, tiga kader BMI terluka dan dilarikan ke rumah sakit.
"Tiga orang. Saya luka robek di bawah mata karena dihantam kena batu," kata Ketua BMI Sulsel Zulkifli kepada detikSulsel, Rabu (8/6/2022).
Peristiwa ini berawal saat puluhan mahasiswa Papua menggelar demonstrasi di depan asramanya di Jalan Lanto Daeng Pasewang, Makassar pagi tadi sekitar pukul 11.00 Wita. Zulkifli menyebut massa aksi meminta referendum untuk keluar dari NKRI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Inikan ada seruan dari (mahasiswa) Papua yang ditandatangani oleh jubir Petisi Rakyat Papua dalam aksi menolak otsus dan meminta referendum," katanya.
Berselang beberapa menit kemudian, unjuk rasa yang sudah dipantau oleh sekitar 30 kader BMI dan dikawal oleh polisi mulai ricuh. Alat peraga massa aksi ditarik hingga bentrok pun tak terhindarkan.
"Awalnya itu dia baku tarik-tarikan alat peraga tentang minta referendum," ujar Zulkifli.
Akibat bentrok itu, dia bersama dua orang kader lainnya terluka. Luka itu akibat terkena lemparan batu hingga akhirnya mereka sempat dilarikan ke rumah sakit.
"Kita sesalkan ada mahasiswa bukan Papua ikut juga mendukung itu. Yang satunya cuman kena batu di belakangnya. Tapi tidak apa-apa," jelasnya.
Sementara itu, Kasubag Humas Polrestabes Makassar AKP Lando yang dikonfirmasi detikSulsel belum memberi jawaban terkait insiden ini.
(asm/nvl)