.webp)
"Tadi di warkop Sweetness 588 terasa. Semua pengunjung warkop berlarian keluar setelah merasakan guncangan," ungkap warga Parepare Ardiyansyah kepada detikSulsel, Rabu (8/6/2022).
Guncangan gempa menurutnya terasa sampai 1 menit. Akibatnya para pengunjung warkop panik dan dan berhamburan ke arah jalanan di bagian depan warkop.
"Di Parepare kan ini jarang sampai terasa di sini. Jadi tentu kita agak panik karena tidak ada pengalaman hadapi gempa," tegasnya.
Kepanikan juga dirasakan warga Kota Parepare lainnya di Jalan Mapppangara, Kelurahan Lapadde, Kecamatan Ujung. Warga Lapadde, Suddin Syamsuddin mengaku sedang baring di lantai rumahnya.
"Bergetar lantai karena saat itu saya baring-baring tanpa alas sambil kerja," ungkapnya.
Saat merasakan gempa tersebut, ia pun menyuruh semua keluarganya keluar rumah. Apalagi rumahnya merupakan rumah permanen. Makanya dia bergegas mengevakuasi keluarganya keluar dari rumah dan mencari tempat aman.
"Pengalaman saya gempa begitu (bahaya jika tinggal di rumah permanen)," bebernya.
Ia pun kini sementara membawa keluarga dan tetangga mengungsi ke rumah tetangga yang berumah panggung. Tujuannya agar lebih aman ketika ada gempa susulan.
"Sekarang saya bawa keluarga dan tetangga ke rumah panggung. Mereka yang rumahnya tembok saya ajak juga ke rumah kayu milik tetangga," paparnya.
Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 5,8 diketahui mengguncang Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar). Gempa dilaporkan tidak berpotensi tsunami.
Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa tersebut terjadi pada Rabu (8/6). Gempa terjadi pada pukul 13.32 Wita.
"Gempa dirasakan magnitudo: 5.8," tulis BMKG melalui akun twitternya @infoBMKG.
Gempa bumi dilaporkan terjadi di kedalaman 10 km. Titik koordinat gempa berada di 2,74 lintang selatan (LS) dan 118.54 bujur timur (BT).
"43 km Barat Daya Mamuju-Sulbar, tidak berpotensi tsunami," tulis BMKG.
(tau/nvl)
