Kelompok pemuda di Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel) memanfaatkan pandemi COVID-19 untuk berkreasi. Upayanya mendapat respons positif dari warga dengan menjadi konten kreator yang eksis di media sosial dengan nama 'Pemuda Lorong'.
"Waktu masa-masa pandemi itu jarang sekali kegiatan keramaian. Jadi itu kami manfaatkan waktu untuk buat video-video yang menghibur masyarakat, waktu itu kebetulan semua kegiatan dilarang, pokoknya yang ramai-ramai itu tidak dibolehkan," ucap salah satu penggagas konten kreator Pemuda Lorong Andi Andi Ikra (28) kepada detikSulsel, Minggu (5/6/2022).
"Jadi kami berempat punya ide karena saya sedikit paham tentang edit-edit video. Kemudian salah satu teman saya bilang 'dari pada tidak ada dikerja mending bikin video-video lucu dari pada boring tidak ada kegiatan," sambungnya
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemuda Lorong pertama kali mulai dikenal lewat video yang diunggah Ikra di akun Facebook miliknya. Tanpa disangka video itu mendapat apresiasi yang cukup banyak dari warga di Luwu Raya.
"Video tentang 'Terasi' pertama yang kami upload itu di Facebook dan kami tidak menyangka akan sebanyak itu yang nonton, jumlahnya mencapai puluhan ribu viewers dan ratusan kali dibagikan," sebut Ikra.
Berangkat dari video yang viral tersebut, masyarakat di Kecamatan Bua kemudian memberikan saran untuk Ikrar bersama 4 rekannya membuat video yang lebih menarik lagi.
"Setelah video itu viral, orang-orang di lingkup Kecamatan Bua sarankan buat video lainnya karena lucu," ungkapnya.
Selain itu dia bersama rekannya juga pernah membuat sebuah film yang diberi judul 'Cinta Aroma Terasi'. Film ini mengusung konsep cinta segitiga antara saudara.
"Kalau khusus untuk 'Cinta Aroma Terasi' menceritakan cinta segitiga antara saudara kandung," tutur Ikra.
Film ini diperankan seorang ibu-ibu bernama Mama Manni, yang beradu peran oleh seorang lelaki bernama Erwin. Keduanya disebut sebagai pemain yang memang ditunggu perannya oleh netizen.
"Yang menarik dari film ini ada satu karakter yang senantiasa ditunggu-tunggu oleh beberapa netizen yaitu mama Manni karena karakternya sebagai ibu-ibu yang punya sifat pemarah dan karakter ini diperankan oleh teman saya atas nama Erwin," imbuhnya
Awal Merintis Pemuda Lorong demi Menghibur Warga
Andi Ikra menjelaskan bahwa dirinya bersama 4 orang temannya mulai menjadi seorang kreator video sejak akhir tahun 2018 yang lalu.
"Kami mulai itu akhir tahun 2018," ucap Andi Ikra.
Nama Pemuda Lorong dipilih didasari atas pertimbangan wilayah tempat tinggal mereka. Kebanyakan dari pemainnya adalah pemuda yang sebuah lorong di kelurahan Sakti, Kecamatan Bua.
"Karena kami semua pemuda yang berasal dari lorong, karena awalnya bingung cari nama jadi saya cetuskan lebih baik Pemuda Lorong saja karena kami semua tinggal di lorong," kata Ikra.
Hal unik lain dalam video yang diupload, para pemainnya dominan menggunakan bahasa daerah Luwu. Bahasa yang familiar di kalangan masyarakat kecamatan Bua.
"Dalam video ini kami lebih banyak menggunakan bahasa daerah, bahasa keseharian yang digunakan kebanyakan masyarakat Luwu khususnya di Kecamatan Bua dan sekitarnya karena kami pemuda Lorong besar dan Berkembang di Luwu," pungkasnya.
Kelompok pemuda tersebut memanfaatkan sejumlah akun sosial media seperti, Facebook, Instagram dan Youtube untuk mengupload video-video mereka.
(sar/asm)