Pemprov Sulsel Beri Rp 14,5 M ke Lutra, Rp 7,5 M Dipakai Bangun Jalur Rampi

Pemprov Sulsel Beri Rp 14,5 M ke Lutra, Rp 7,5 M Dipakai Bangun Jalur Rampi

Tim detikSulsel - detikSulsel
Selasa, 07 Jun 2022 08:40 WIB
Bupati Lutra Indah Putri Indriani menerima bantuan keuangan dari Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman
Bupati Lutra Indah Putri Indriani menerima bantuan keuangan dari Gubernur Andi Sudirman Sulaiman (Dok: Humas Pemprov Sulsel)
Makassar -

Pemprov Sulawesi Selatan (Sulsel) memberikan bantuan keuangan Rp 14,5 miliar Pemkab Luwu Utara (Lutra). Bantuan ini rencananya dialokasikan Rp 7,5 miliar untuk perbaikan jalur Seko-Rampi.

"Kita menyerahkan bantuan keuangan senilai Rp 14,5 miliar. Ini bentuk komitmen kami untuk masyarakat Luwu Utara," ujar Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman dikutip dari rilis Humas Pemprov Sulsel, Senin (6/6/2022).

Andi Sudirman Sulaiman (ASS) menuturkan bantuan keuangan ini dialokasikan untuk sejumlah program di Lutra. Antara lain kelanjutan pembangunan Jembatan Lawewe, pembangunan jalan terisolir pada ruas Seko-Rampi (Lore-Tedeboe), dan pembebasan lahan lokasi jaringan irigasi Bungadidi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita minta segera direalisasikan. Kita harapkan jalan yang dibuat, betul-betul terbuka sampai Rampi. Terbuka akses yang bisa dilalui kendaraan roda empat. Kita harap Pemda beri realisasi sesuai harapan dan melakukan percepatan-percepatan," jelasnya.

Sementara, Bupati Lutra Indah Putri Indriani menuturkan bantuan Pemprov ini akan diprioritaskan untuk pembangunan jalur Seko-Rampi. Untuk akses Seko-Rampi ini akan dianggarkan Rp 7,5 miliar dari Rp 14,5 miliar total bantuan keuangan Pemprov.

ADVERTISEMENT

"Untuk pembukaan (akses jalan Seko-Rampi) ini termasuk sewa alat berat itu anggarannya sekitar Rp 7,5 miliar dari Rp 14,5 miliar," tuturnya.

Jalur Seko-Rampi Akan Diperlebar 12 Meter

Bupati Lutra Indah Putri Indriani menuturkan bantuan keuangan Pemprov akan diprioritaskan untuk membangun akses ke wilayah terisolasi dari Seko menuju Rampi. Ruas jalan ini lebarnya didesain 12 meter.

"Ruas Lore-Tedeboe itu menghubungkan Kecamatan Seko dan Kecamatan Rampi. Dulu istilahnya itu jalan Belanda. Nah itu kita lebarkan. Targetnya itu 12 meter lebarnya," ungkap Indah saat ditemui di Kantor Gubernur Sulsel, Senin (6/6).

Ruas Lore-Tedeboe ini sebenarnya merupakan akses alternatif. Akses utama selama ini menggunakan ruas Masamba-Pincara. Ruas Masamba-Pincara badan jalannya sudah terbentuk. Namun sulit dijadikan jalur permanen karena kontur tanahnya labil.

"Jadi ruas alternatif yang diputuskan bersama-sama berdasarkan kajian teknis karena kondisi jalannya relatif stabil," tuturnya.

Warga Rampi Kritik Bantuan Gubernur ASS Rp 7,5 M untuk Jalur Rampi

Tokoh masyarakat Rampi Freddy Erents menilai bantuan Rp 7,5 miliar dari Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman (ASS) untuk jalur Seko-Rampi ada maksud lain. Dia menduga bantuan ini hanya untuk meredam gejolak protes usai ASS sindir warga Rampi 'keluar RI'.

"Kita tentu bersyukur ada bantuan. Tapi kok nanti ada gejolak baru ada bantuan. Selama ini kemana? Sepertinya ini bantuan pemadam kebakaran," ungkap Freddy kepada detikSulsel, Senin (6/6).

Dia menuturkan infrastruktur jalan memang paling dibutuhkan warga karena kondisi jalanan yang tak layak. Namun intervensi pemerintah minim. Bahkan Bupati Lutra disebutnya juga menjanjikan perbaikan jalan namun tidak direalisasikan.

"Tidak hanya ruas Lore-Tedeboe namun juga untuk ruas Masamba-Rampi. Bagi kami Indah (Bupati Lutra) gagal. Indah tidak memberikan apa yang dipidatokan saat kampanye," tegasnya.

Selama ini, Freddy menyebut warga Rampi terkesan tidak dianggap. Akibatnya warga memilih membuka jalur sendiri sepanjang 36 kilometer ke Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng).

"Warga membuka akses ke sana dengan dana seadanya. Ada 6 desa di Rampi yang mengerjakan jalan itu," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(tau/asm)

Hide Ads