Siswa SD 002 Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) inisial MF (10) yang diusir guru gegara tak punya HP dan seragam sekolah sudah ditinggal kedua orang tuanya sejak berusia 3 tahun. Ibu MF sudah meninggal, sementara ayahnya mendekam di penjara.
"Dari umur 3 tahun sama saya, setelah ibunya meninggal dan ayahnya terkena kasus hukum, dia sama adiknya tinggal di rumah," ujar bibi MF, Munawarah kepada detikcom, Sabtu (4/6/2022).
Munawarah yang merawat MF dan adiknya mengaku hidup dengan kondisi ekonomi pas-pasan. Munawarah sendiri juga memiliki tiga orang anak dan merawat satu keponakan lainnya.
"Sejak kakak saya meninggal karena sakit kista, dia sudah saya rawat bersama adiknya. Ada enam anak yang saya rawat di rumah ini," jelas Manuwarah.
"Karena penghasilan suami saya tidak seberapa, jadi saya tidak mampu membelikan keponakan saya handphone," sambungnya.
Dia mengatakan, MF sebelumnya memiliki handphone untuk digunakan sekolah daring. Namaun sejak memasuki kelas 4 SD handphone tersebut rusak dan tidak bisa lagi digunakan.
"Dulu waktu kelas tiga, dia sempat ikut pembelajaran online, namun saat mau naik kelas 4 HP dia (MF) rusak dan tidak bisa digunakan untuk mengikuti pembelajaran secara darling," ungkapnya.
Selain handphone, Munawarah juga menyebut tidak mampu membelikan MF seragam sekolah. Munawarah sempat mencarikannya beberapa seragam bekas milik orang lain namun tak bisa terpakai karena ukurannya kecil.
"Bukan cuman MF saja yang saya tidak belikan baju, tapi anak-anak saya juga. Maklum uangnya hanya cukup kebutuhan sehari-hari," terangnya.
(asm/hmw)