Warga demo terkait sengketa lapangan sepak bola di Kelurahan Salassa di Kabupaten Luwu Utara (Lutra), Sulawesi Selatan (Sulsel) berakhir ricuh. Tiga anggota polisi diklaim luka-luka akibat demo berujung ricuh.
"Yang jelas (polisi) 3 luka, tapi kalau (luka) ringan lebih sih. 3 Ini (maksudnya) memar-memar kena batu," ujar Kapolres Palopo AKBP Alfian Nurnas saat dihubungi detikSulsel, Jumat (3/6/2022).
Alfian mengatakan ada sekitar 200 warga yang melakukan unjuk rasa terkait sengketa lapangan sepak bola Salassa, sekitar pukul 13.30 Wita siang tadi. Aksi demo tersebut diwarnai penutupan Jalan Trans Sulawesi di kelurahan Salassa, Kecamatan Baebunta, Luwu Utara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada sekelompok orang tutup jalan, demonstrasi tutup jalan," kata Alfian.
Dia mengatakan pihaknya meminta peserta unjuk rasa membuka blokade jalan dengan alasan mengganggu ketertiban umum. Namun warga disebut menolak mengindahkan permintaan itu.
"Juga sampai ada orang sakit pun tidak dibukakan jalan. Ya dilakukan tindakan kepolisian sesuai SOP," katanya.
Pembubaran Dibalas Lemparan Batu
Alfian mengklaim sejumlah aparat kepolisian langsung dibalas lemparan batu buntut upaya pembubaran. Akibatnya sejumlah petugas luka-luka, tiga di antaranya memar-memar.
"Negosiasi setelah itu disambut sama (lemparan) batu," katanya.
Lebih lanjut Alfian mengatakan tiga orang diamankan buntut unjuk rasa berujung ricuh tersebut. Mereka dicurigai sebagai provokator, namun Alfian menegaskan pihaknya masih mendalami.
"3 juga (warga) sudah diperiksa. Iya diduga (provokator) tapi masih dilakukan pemeriksaan," katanya.
(hmw/nvl)