Siswa di Palopo Habiskan Rp 20.000 untuk Transpor, Warga Minta Bus Sekolah

Siswa di Palopo Habiskan Rp 20.000 untuk Transpor, Warga Minta Bus Sekolah

Arzad - detikSulsel
Jumat, 03 Jun 2022 10:35 WIB
Rear view of elementary age boy waiting to get on school bus. His classmates are loading the bus in the background.
Ilustrasi bus sekolah. Foto: Istock
Palopo -

Warga Kelurahan Battang, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel) menuntut operasional bus sekolah yang dua tahun terakhir terhenti. Pelajar dari Battang mesti merogoh kocek hingga Rp 20 ribu untuk tiba ke sekolah yang berjarak 20 km, karena minimnya akses transportasi.

"Kendaraan umum di kelurahan ini masih minim khususnya angkutan lokal. Cuma ada mobil trans kabupaten/kota yang dari Toraja ke Palopo, itupun biayanya dari Rp 15 sampai Rp 20 ribu kalau mau ke sekolah," ujar seorang warga Battang, Aris saat dikonfirmasi detikSulsel, Kamis (2/6/2022).

Aris menuturkan, sekolah di daerah Battang masih sangat minim. Akibat kendala transportasi itu, banyak pelajar yang telat sampai ke sekolah. Terlebih di jalan ini, kendaraan umum masih jarang melintas saat pelajar hendak berangkat ke sekolah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kesulitan akses kendaraan, biasa terlambat kasihan sampai di sekolah," kata Aris.

Dia mengungkapkan, sebelumnya pelajar dari Battang yang menempuh pendidikan di Kota Palopo diangkut menggunakan bus sekolah sejak 2006 lalu. Namun operasionalnya terhenti sejak 2019.

ADVERTISEMENT

"Pernah ada angkut pelajar kalau mau ke kampus atau sekolah sekitar tahun 2006 sampai tahun 2019, cuman akhir tahun 2019 kemarin berhenti mi, apalagi waktu adanya COVID-19," bebernya.

Kondisi itupun sempat disorot sejumlah mahasiswa di Palopo. Mereka bahkan sudah menggelar demonstrasi di kantor DPRD Palopo untuk menuntut operasional bus sekolah tersebut.

"Kehadiran bus ini sangat dibutuhkan oleh para siswa di wilayah Battang apa lagi jarak tempuh dari daerah tersebut menuju ke sekolah itu sangat jauh berkisar 15 hingga 20 kilometer," kata koordinator lapangan aksi Ridal, saat dikonfirmasi terpisah.

Hanya saja, ketika menggelar aksi di DPRD Palopo, tidak satupun legislator yang menemui massa. Mereka kemudian melayangkan mosi tidak percaya ke DPRD Palopo.

"Kami sangat kecewa hingga kami menyatakan mosi tidak percaya dengan DPRD Kota Palopo karena beberapa kali teman-teman aksi juga kadang tidak menemuinya," tegas Ridal.




(asm/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads