Tanah Longsor di Majene Putuskan Akses 3 Dusun, 164 KK Terisolir

Sulawesi Barat

Tanah Longsor di Majene Putuskan Akses 3 Dusun, 164 KK Terisolir

Abdy Febriady - detikSulsel
Kamis, 02 Jun 2022 15:55 WIB
Tanah longsor di Kecamatan Malunda, Majene, Sulbar.
Foto: Tanah longsor di Kecamatan Malunda, Majene, Sulbar. (Dok. Istimewa)
Majene -

Sebanyak 164 KK di tiga dusun terdampak longsor di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar). Sejak sepekan lalu insiden itu terjadi, warga di wilayah tersebut masih terisolir akibat material longsor yang belum dibersihkan.

"Karena longsornya besar batunya, lumpurnya tebal dan ada kayu-kayu besar, sehingga sulit dibersihkan kalau bukan alat berat," ucap Kepala Desa Bambangan Saifuddin yang dikonfirmasi pada Kamis (2/6/2022).

Diketahui banjir dan tanah longsor sebelumnya terjadi di Kecamatan Malunda, Kamis (26/5) lalu. Sebuah jembatan antardesa dilaporkan terputus atas insiden tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketiadaan alat berat membuat upaya pembersihan material longsor yang terdiri dari bebatuan dan batang kayu besar sulit dilakukan. Pemerintah daerah (pemda) disebut masih mengupayakan mencari alat berat.

"Saat ini pemda sementara mencari alat berat, mudah-mudahan secepatnya ada," lanjut dia.

ADVERTISEMENT

Sementara timbunan longsor diketahui membuat akses jalan warga di tiga dusun terputus. Adapun 164 KK yang terdampak di tiga dusun, yakni Bambangan, Batususun dan Bunga.

"164 KK terdampak terisolir," ungkapnya Saifuddin.

Hingga saat ini warga setempat masih harus bersusah payah melewati material longsor yang memutus akses jalan. Distribusi bantuan bahan pokok dan logistik lainnya turut terhambat.

Sebelumnya diberitakan, tingginya intensitas hujan mengakibatkan enam desa dan satu kelurahan di Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, terdampak banjir dan tanah longsor, Kamis (26/5) lalu. Sebanyak 772 rumah terendam banjir.

"Itu jembatan jalan Desa Bambangan, jalan penghubung antar dusun. Kemudian tembus Desa Salutahongan," kata Camat Malunda Salahuddin saat dihubungi, Jumat (27/5) lalu.

Bersama pemerintah setempat, warga bahu membahu memperbaiki jembatan yang rusak menggunakan kayu dan bambu, agar dapat kembali dilalui.

Ratusan rumah yang terendam banjir tersebar pada enam desa dan satu kelurahan. Di antaranya Desa Maliaya, Mekkatta, Lombong, Lombong Timur, Bambangan, Kayu Angin dan Kelurahan Malunda.




(sar/nvl)

Hide Ads