PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sulselbar mengungkap masih ada enam dusun di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang tidak teraliri listrik. PLN berjanji akan memberikan suplai listrik secara bertahap.
"Di data kami, ada enam dusun di Kabupaten Pinrang yang belum ada aliran listrik PLN masuk. Secara bertahap akan kita selesaikan," ungkap Manajer Komunikasi dan TJSL PLN UIW Sulselrabar Eko Wahyu Prasongko saat dikonfirmasi detikSulsel, Rabu (1/6/2022).
Eko menjelaskan enam dusun tersebut semuanya berada di Kecamatan Lembang. Dusun tersebut, yakni Dusun Peppangan di Desa Rajang, Dusun Tabang di Desa Basseang, Dusun Kampung Lamatanre di Desa Wattang Suppa, Dusun Ratte Poton di Desa Suppirang, Dusun Londe dan Dusun Sangdaluan di Desa Lembang Mesakada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi sudah hampir semua desa sebenarnya masuk listrik, cuman sisa ada satu atau dua dusun saja yang memang kita masih sementara berupaya agar dapat segera masuk listrik ke daerah tersebut," tegasnya.
Pihaknya menegaskan ada sejumlah kendala yang mengakibatkan sehingga daerah tersebut hingga saat ini belum tersentuh PLN. Kendala anggaran yang terbatas jadi salah satu faktor.
"Untuk pengerjaan listrik itu butuh anggaran dan harus antre untuk pengusulannya," urai Eko.
Kendala selanjutnya yakni akses jalan ke daerah tersebut yang masih sulit. Mobilisasi peralatan dan material menjadi terhambat.
"Tapi kami pastikan komitmen untuk dapat segera menuntaskan daerah-daerah yang belum ada listrik dari PLN," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya warga di Kecamatan Lembang, Pinrang membangun pembangkit listrik kincir angin yang dibangun dengan swadaya masyarakat. Pasalnya wilayah itu belum tersentuh distribusi jaringan listrik.
"Kalau desa hampir sudah ada listrik semua, cuman memang ada kampung-kampung misalnya kampung Peppangan, Desa Rajang memang belum tersentuh listrik dari PLN," ungkap Camat Lembang Muh Yusuf Nur kepada detikSulsel, Selasa (31/5).
Yusuf menjelaskan, rata-rata kampung yang tidak mendapatkan pasokan listrik dari PLN mengandalkan listrik dari tenaga kincir air yang mereka buat secara swadaya. Hanya saja, warga terkendala debit air turun saat musim kemarau.
"Mereka andalkan listrik dari kincir air, tapi kalau kemarau tidak maksimal karena debit air sedikit," paparnya.
Yusuf menjelaskan pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak PLN terkait menghadirkan listrik bagi masyarakat terpencil. Namun ada sejumlah kendala yang masih menjadi hambatan.
"Kendalanya antara lain kendala teknis di kampung seperti akses medan yang menghalangi jaringan listrik dan pelanggan yang sedikit," urainya
(sar/tau)