Lulus FK Unsrat Tapi Tak Punya Biaya, Marselinda Banyak Prestasi di SMA

Sulawesi Utara

Lulus FK Unsrat Tapi Tak Punya Biaya, Marselinda Banyak Prestasi di SMA

Trisno Mais - detikSulsel
Senin, 30 Mei 2022 13:20 WIB
Marselinda Morensia Mulalinda, siswa yang lulus di Fakultas Kedokteran, Unsrat melalui SNMPTN tapi ekonomi orang tua tidak mampu (detikcom/Trisno Mais)
Foto: Marselinda Morensia Mulalinda, siswa yang lulus di Fakultas Kedokteran, Unsrat melalui SNMPTN tapi ekonomi orang tua kurang mampu (detikcom/Trisno Mais)
Bitung -

Marselinda Morensia Mulalinda, gadis asal Kota Bitung, Sulawesi Utara (Sulut) kini tengah berjuang untuk bisa melanjutkan kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado.

Marselinda yang akrab disapa Moren dinyatakan lulus FK Unsrat melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Siswi yang punya segudang prestasi di sekolah itu ingin tetap menjadi mahasiswa kedokteran meski tidak punya biaya pendaftaran.

Stevanus Iknatius Poluan, Kepala Sekolah SMA Lokon St Nikolaus tempat Moren menimbah ilmu mengatakan, gadis Bitung itu memang siswi berprestasi namun orang tuanya kurang mampu. Selama sekolah Moren selalu dibiayai lewat program beasiswa siswa berprestasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi Moren itu adalah salah satu siswa dari Bitung, yang dapat beasiswa Pemkot Bitung. Itu ada 5 orang. Itu kan yang dapat beasiswa berprestasi dari Bitung," kata Stevanus saat berbincang dengan detikcom, Senin (30/5/2022).

Moren bersama empat siswa lainnya dibiayai oleh Pemerintah Bitung untuk sekolah di Lokon. Khusus Moren, dia adalah siswa terbaik di SMA Lokon.

ADVERTISEMENT

"Sehingga ketika masuk di sini masuk dalam peringkat 10 terbaik. Marselinda adalah siswa terbaik, karena dia peringkat 1," katanya.

Di antara prestasi Moren yang paling anyar adalah menjadi siswa terbaik saat ujian akhir. Bagi Stevanus prestasi Moren itu memang luar biasa.

"Lalu hasil terakhir di pelaksanaan ujian akhir, Moren ini dia juga menjadi yang terbaik. Sehingga di acara pengamatan kami memberikan piagam penghargaan karena prestasi akademiknya yang luar biasa," katanya.

Selain itu Moren juga aktif di kelompok olimpiade sains mata pelajaran Geografi. Moren bahkan pernah meraih medali ketika Universitas Gajah Mada (UGM) membuat lomba mata pelajaran Geografi pada 2021 lalu.

"Dia dapat medali emas dan perak," katanya.

Sebelumnya diberitakan curhatan Morensia takut dilarang kuliah kedokteran karena kedua orang tuanya kurang mampu viral di media sosial. Moren menyadari ekonomi orang tuanya terbatas.

"3 Bulan lalu tanpa sepengetahuan orang tua saya mendaftarkan diri untuk kuliah mengambil jurusan kedokteran. Saya tahu orang tua saya tidak akan mampu membiayainya," tulis Moren dalam unggahannya.

Dia mengatakan orang tuanya tidak memiliki penghasilan yang cukup untuk menunjang biaya kuliahnya nanti. Apalagi ayahnya sudah masuk kategori lanjut usia (lansia).

"Ayah saya adalah tukang kayu atau bangunan, namun karena sudah lansia maka panggilan bekerja kayu dan bangunan sudah jarang sekali. Ayah beralih menjadi tukang ojek, namun jika sakit asam urat dan kolesterolnya kumat, ibulah yang menggantikan ayah mengantar penumpang," lanjutnya.

Moren dalam unggahannya melampirkan sejumlah piagam yang pernah ia raih. Piagam-piagam tersebut diakuinya menjadi modal besarnya untuk mendaftar di Fakultas Kedokteran Unsrat.

"Saya tidak punya biaya untuk kuliah. Saya hanya punya piagam-piagam dan medali ini, yang saya kumpulkan selama SMA," beber dia.

"Saya berharap ini semua bisa menolong saya untuk kuliah, namun saya tidak tahu bagaimana caranya. Waktu saya tinggal 10 hari lagi. Tolong bantu saya," tambah Marselinda dalam unggahannya.




(hmw/nvl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads