Jalan poros yang menghubungkan Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel) dengan Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar) masih tertutup material longsor di Simbuang, Toraja. Warga mengeluhkan sulit mengakses jalan lantaran pemerintah daerah (pemda) setempat belum membersihkan material longsor
"Ini sudah setengah mati warga lewat di jalan. Motor saja hanya lewat di pinggir tebing, kalau mobil sudah tidak bisa. Memang harus dikerok ini," kata Camat Simbuang, Antonius kepada detikSulsel, Selasa (24/5/2022).
Antonius mengungkapkan, pihaknya sudah melaporkan kejadian tersebut ke Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Tana Toraja atas longsor yang terjadi pada Kamis (19/5) kemarin. Namun hingga saat ini BPBD tak kunjung hadir melakukan tindakan di jalan penghubung Kecamatan Simbuang dan Mappak, Tator itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita sudah lapor tapi belum datang. Tidak ada korban, cuma ini kasihan masyarakat yang mau akses jalan karena setengah mati lewat," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Tana Toraja, Christian Batara Sakkung menuturkan, pihaknya sudah melakukan koordinasi untuk melakukan tindakan. Hanya saja pihaknya tidak bisa melakukan tindakan lebih pasalnya, lokasi tersebut merupakan jalan provinsi.
"Kami dan Dinas PUPR Tana Toraja, sudah melakukan koordinasi. Sudah mau ke lokasi tapi untuk mengambil dokumentasi saja dulu untuk laporan ke balai provinsi, karena jalannya provinsi, jadi provinsi harus tangani," jelasnya.
Setelah melaporkan kondisi tersebut, pihaknya masih harus menunggu arahan provinsi untuk mengambil mengambil tindakan.
"Ya kami tinggal tunggu arahan provinsi dulu sebelum mengambil tindakan," tandasnya.
Diketahui intensitas hujan yang tinggi menyebabkan tebing longsor yang menutupi jalan poros Toraja-Mamasa, sejak Kamis (19/5). Material longsor pun memenuhi ruas jalan hingga menghambat laju kendaraan.
"Warga harus mengangkat kendaraan mereka melewati sisi pinggir tebing yang longsor, karena jalan terputus," ujar warga Simbuang, Demianus Tonglo Arruan, Senin (23/5).
Bahkan tidak sedikit pengguna jalan yang memutar mencari jalan alternatif menuju Kabupaten Mamasa Sulbar.
"Kami berharap agar pemerintah daerah Tana Toraja sesegera mungkin mengambil langkah nyata dan terpadu untuk membuka akses jalan yang terputus akibat longsor, kasihan masyarakat," harap Demianus.
(sar/nvl)