Pemkab Enrekang, Sulawesi Selatan (Sulsel) berjanji akan segera membangun jembatan di Desa Rossoan Kecamatan Enrekang. Warga sekitar selama ini harus bertaruh nyawa melintasi sungai berarus deras karena tak ada fasilitas jembatan.
"Kita masih rancang dan susun. Nanti kami lihat kondisi lapangan dulu kemudian direncanakan," ungkap Kadis Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Enrekang Andi Sapada kepada detikSulsel, Senin (23/5/2022).
Andi Sapada pun membenarkan, jika di desa tersebut saat ini sedang berlangsung pengerjaan jalan beton. Hal itu dilakukan untuk mempermudah akses masyarakat Desa Rossoan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Betul itu gunakan DAK 2021. Semoga bisa selesai cepat dan kita rencanakan lagi untuk jembatan," tandasnya.
Kepala Desa Rossoan Marzuki menuturkan akibat tak ada jembatan, warga setiap harinya harus berjibaku dengan arus sungai untuk menyeberangi jalan. Bahkan haus memikul motor saat air sungai naik. Warga setiap saat dihantui air bah dari gunung saat musim hujan tiba.
"Ini air dari gunung yang langsung mengalir ke sungai. Kalau musim hujan tiba, warga tidak bisa lalui jalan karena airnya cukup deras," bebernya.
Dia menjelaskan, ada dua titik jalan di Desa Rossoan yang dialiri air sungai yakni, poros dusun Dadeko-Leon, dan poros dusun Leon-Laba. Akses tersebut memang jalan utama warga Rossoan. Warga sering menggunakan jalan itu untuk mengangkut hasil kebun. Bahkan, setiap hari peserta didik melalui jalan tersebut menuju sekolah.
"Sebagian besar warga di sini kerjanya berkebun. Ada kebun bawang, jagung, dan kol. Nah jalan ini menjadi akses satu-satunya mereka," ungkap Marzuki.
Marzuki mengungkapkan, saat ini memang ada pengecoran jalan di desa Rossoan sepanjang 14 kilometer. Itu dibiayai DAK 2021 dengan anggaran sebesar Rp 4,8 miliar. Namun, pengerjaan itu belum termasuk jembatan.
"Iya memang ada pengerjaan jalan beton ini. Cuma belum ada jembatan, padahal di sini juga butuh jembatan," pungkasnya.
(tau/nvl)